Foto bersama pengurus ACT-MRI Langsa dan masyarakat Desa Telaga TujuhRelasi Nasional | Langsa - Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Langsa merayakan Maulid bersama masyarakat Desa Telaga Tujuh, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa.
Dalam perayaan maulid ini, ACT-MRI Langsa menyerahkan Biaya Hidup Da’i sebagai tanda ucapan terima kasih dan dukungan kepada para penyampai syiar-syiar Islam.
Adapun penerima manfaat biaya hidup dai ini adalah Tgk. Safrijal Muslem dan Tgk. Syawal yang selama ini mengabdikan diri belasan tahun di Pesantren Sabilul Huda.
Pak Irwansyah selaku kepala desa Telaga Tujuh mengatakan sangat mendukung berbagai kegiatan positif para Relawan ACT-MRI Langsa.
“Setelah beberapa waktu lalu, ACT-MRI Langsa juga melakukan kegiatan Bakti Sosial di desa kami, alhamdulillah hari ini mereka kembali lagi menebar kebaikan di tanah Telaga Tujuh ini dengan program Biaya Hidup Da’i. Kita berharap program-program seperti ini terus dilakukan supaya makin banyak penerima manfaat selanjutnya”
Selanjutnya beliau mengungkapkan pentingnya membumikan jiwa-jiwa philantropi sebagai pondasi pembangunan peradaban
“Jujur saja, semangat kebersamaan adalah modal utamadalam pembangunan. Dan itu yang terus kita jaga di desa Telaga Tujuh ini, contohnya mulai dari pembangunan masjid sampai acara maulid yang hari ini kita laksankan adalah hasil kerja sama masyarakat, dan ini saya rasa sangat sesuai dengan Visi dan Misi ACT. Oleh karena itu kita berharap ACT terus menumbuhkan benih-benih philantri di Kota Langsa ini”, pungkasnya.
Rizal Fahmi, Staff Program ACT Langsa mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Telaga Tujuh.
“Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Telaga Tujuh, kami selalu disambut dengan baik dan ramah. Nah, hari ini di moment Maulidurrasul kami berupaya menambah kebahagian bagi para dai disana, walaupun tidak semuanya sanggup kita santuni, setidaknya ini bisa menjadi awal untuk santunan kepada para da’i lainnya di Telaga Tujuh. Dengan harapan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari”. Tutupnya
