Maulidurrasul di Kota 1001 Wali

relasinasional
20 Oktober 2021 | 20:40 WIB Last Updated 2024-08-23T16:48:32Z

 

Relasi Nasional | Yaman - Rabiul Awal sudah tiba, menandakan kita sudah tiba di bulan yang sangat agung, bulan dimana menjadi alasan Allah menciptakan segalanya. Bulan dimana lahirnya seorang pemimpin agung, pemimpin para Malaikat, pemimpin para Nabi, Auliya’, Waliyullah, pemimpin seluruh manusia, pemimpin segala makhluk. 

 

Maka sebagai ummatnya tentu kita sangat gembira dalam merayakan hari kelahiran kekasih Allah. Air mata mengalir begitu saja ketika mengingat perjuangan sang maha agung tersebut. Untuk merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW tidak diperlukan dalil yang sahih, kita hanya perlu memiliki hati yang sahih.

 

Teringat saya kepada ucapan Gus Mus; “Untuk menghormati dirimu, kamu tak butuh dalil, untuk merayakan hari kelahiranmu, kamu tak menanyakan dalil. Giliran untuk menghormati dan merayakan hari kelahiran pemimpin agungmu Rasulullah SAW, kamu dengan gaya orang alim menanyakan Hadist Sahihnya”.

Pada 12 Rabiul Awal, seluruh negara yang ada di dunia merayakan hari kelahiran baginda Rasulullah Saw. Tak terkecuali di Tarim, Hadramaut, Yaman. Berbicara tentang maulid, sebenarnya di Tarim tidak hanya dirayakan setiap 12 rabiul awal, melainkan setiap bulan apa saja. Bahkan setiap minggu sekali tepatnya setiap malam Jumat. Sedangkan untuk pelajar asal Aceh yang ada di Tarim mereka merayakan maulid setiap malam minggu. Karna pada setiap malam jum’at para pelajar asal Aceh merayakan maulid  di Darul Mustafa bersama masyarakat Tarim, dan pada setiap malam selasa pembacaan maulid dilaksanan di mesjid Surur. Sedangkan pada setiap malam minggu hanya dikhususkan untuk pelajar asal Aceh. Selain untuk membaca kisah perjuangan Rasulullah, agenda mingguan ini guna untuk memper-erat kekompakan pelajar sesama Aceh. Dan setiap malam minggu juga dihidangkan makanan khas Aceh. 



Kembali ke cerita Tarim dan 12 Rabiul Awalnya. Tarim adalah sebuah kota yang sangat kecil. Akan tetapi kecintaan nya kepada Sang pujaan Nabi Muhammad Saw sangatlah besar. Kegiatan disini ketika bulan Maulid sangatlah beragam. Pada malam 12 Rabiul Awal agenda pertama yang di adakan pembacaan Sirah Nabawiyah di mesjid Ba’lawi. Ba’lawi merupakan Masjid paling sakral di Tarim.

 

Disela-sela mendengerkan Sirah Nabawiyah para jama’ah disuguhkan kopi wedang jahe khas Hadramaut. Dan pada subuhnya, kegiaatan maulid kembali diangendakan di Mesjid Muhzar, masjid ini memiliki ke unikan tersendiri yakni memiliki menara paling tinggi di Tarim. Acara maulid di mesjid Muhzar pun sangat beragam, Salah satunya  pembacaan Maulid Simtuddurar karya Habib Ali Habsyi.

 

Dan pada 13 Rabiul Awal, Maulid dan Haul kembali bergemuruh di Kota Masyhad, dari Tarim menuju Masyhad menghabiskan waktu tempuh 3 jam. Dalam perjalanan tentu kita disuguhkan dengan pemandangan yang sangat klasik dan eksotis. Gunung dan padang pasir menjadi hiburan mata. Sesampai di kota Masyhad, giliran hati yang dihiburkan dengan pembacaan maulid oleh para Ulama sepuh. Perjalanan dengan pemandangan  indah ke tempat yang dirindukan. Maka nikmat apa lagi yang kau dustakan. 



12 Rabiul Awal Sungguh bulan yang sangat syahdu. Mana kala kami sebut nama Rasulullah, cahaya berpendar dan gemerlap. Bulan dimana Ayah Fathimah Az-Zahra dilahirkan.

اللهم صل على سيدنا محمد


 

Penulis: Khairul Rijan Nurdin, pelajar Asal Aceh yang sedang menimba ilmu di Tarim.

Editor: Tim Redaksi

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Maulidurrasul di Kota 1001 Wali

Trending Now

iklan