Relasi Nasional | Patut kita syukuri, saat ini angka penularan Covid Aceh terus menurun. Namun ancaman hadirnya gelombang ketiga Covid 19 di Aceh bukanlah hal yang mustahil. Berkaca pada pengalaman yang lalu. Ketika gelombang satu mereda. Angka kasus Covid 19 terus naik signifikan dan mencapai puncak gelombang ke dua sekitar bulan Agustus 2021. Belum hilang dalam ingatan betapa sedihnya anak-anak yang ditinggal ayahnya, atau ditinggal ibunya karena harus merenggang nyawa akibat infeksi virus mematikan ini.
Di Aceh, terhitung sejak awal masa pandemi hingga hari ini per tanggal 24 November 2021, Data resmi yang dirilis oleh Pemerintah Aceh melalui situs covid19.acehprov.go.id tercatat ada 38.408 kasus terkonfirmasi dengan jumlah pasien meninggal akibat Covid 19 sebanyak 2.066 orang. dan ada 24 pasien yang sedang menjalani perawatan sebut dr Saiful Hadi Baro yang juga ketua ALC
Menurut kabar dari beberapa media internasional. Kini, Negara Eropa kembali menghadapi serangan Covid 19. Bahkan petugas-petugas rumah sakit di Negara maju pun kewalahan menangani pasien. infeksi Covid 19 harian di Belanda kembali meroket dalam sebulan terakhir dengan rekor mencapai 19.200 kasus baru dalam sehari pada Senin (15/11). Jumlah pasien Covid 19 di rumah sakit di Belanda meningkat sekitar 2000, dengan pasien yang harus di rawat di ICU mencapai 200 pasien ( CNN Indonesia 16 November 2021, Our world on Data 21 November 2021)
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengeluarkan peringatan baru adanya lonjakan Pandemi Covid 19 di Eropa. Benua Eropa menjadi satu-satunya wilayah di dunia dengan angka kematian tertinggi kasus Covid 19 saat ini. Negara-negara Eropa dengan jumlah kasus Covid 19 baru tertinggi adalah Rusia (275.579), Jerman (254.436) dan Inggris (252.905) . (Sumber : CNBC Indonesia 18 November 2021, Our world on Data 21 November 2021)ujar dr saiful
Di Indonesia selama 14 hari terakhir (10-23 November 2021) didapatkan ada 5.149 kasus.
Masyarakat Aceh patut waspada terhadap gelombang ketiga serangan Covid 19. pengalaman periode sebelumnya Penularan Covid 19 meningkatkan saat momen tertentu. Dan kita ketahui saat ini di Aceh sedang berlangsung Bulan Maulid yang diperingati hampir 3 bulan lamanya. Berbagai kegiatan pun dilaksanakan, termasuk kenduri, acara dakwah dan santunan anak yatim-piatu. Namun kita berharap perayaan maulid harus tetap semarak seperti tahun-tahun sebelum Pandemi. Akan tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan sebagai upaya kita mencegah penularan Covid 19 yang masih menjadi ancaman global. Beberapa upaya harus menjadi kebiasaan di masa pandemi dan harus menjadi keseharian baru yang rutin wajib dilakukan, seperti menjaga jarak, mencuci tangan , wajib memakai masker, dan utamakan etika batuk, sebut dr Saiful
Menurut dr.Hulaimi, tidak ada misi Bunuh Diri Dalam Islam, kita semua harus menjaga keselamatan jiwa dari Ancaman yang dapat menimbulkan kecacatan bahkan kematian". COVID-19 menimbulkan berbagai komplikasi penyakit terutama gangguan pada saluran pernapasan seperti gagal pernapasan akut, pneumonia, acute respiratory distress syndrome (ARDS), trombosis pembuluh darah, dan juga komplikasi dan masalah pada organ lain hingga menyebabkan kematian bagi penderitanya.
dr. hulaimi yang juga Sekjen ALC juga menyampaikan masyarakat jangan panik, tetap patuhi protokol kesehatan , biasa kan gaya hidup bersih dan sehat, jaga pola makan sehat gizi yang seimbang, istirahat yang cukup, rutin olahraga, agar daya tahan tubuh tidak menurun dan jangan lupa berdoa agar tubuh tetap sehat dan produktif.