Relasi Nasional | Banda Aceh -- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banda Aceh dibawah kepemimpinan Tgk Muhibban M. Hajat yang juga Pimpinan Dayah Mabdaul Ulum Al-Aziziyah Banda Aceh sebagai Rais Syuriah, dan Tgk Rusli Daud Pimpinan Dayah Mishrul Huda Malikussaleh Banda Aceh sebagai Ketua Tanfidziyah dilantik oleh Ketua PWNU Aceh Tgk H Faisal Ali di Hotel Mekkah,Banda Aceh, Selasa (23/11/2021).
Ketua Tanfidziyah PCNU Banda Aceh, Tgk. Rusli Daud, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan ini menjadi momentum bagi NU Banda Aceh untuk meneruskan kiprahnya dalam mengawal pelaksanaan Syariat Islam di Kota Banda Aceh. Selama ini Nahdlatul Ulama selalu mengawal program pemerintah, terutama yang beorientasi kepada Syariat Islam dan Aswaja.
"Kami siap untuk terus bersama-sama dengan pemerintah mengawal dan menjalankan syariat Islam di kota Banda Aceh,” ujar Tgk Rusli Daud.
Rais Syuriah PCNU Banda Aceh, Tgk. Muhibban M Hajat yang akrab di sapa Waled Muhibban menyampaikan bahwa NU sebuah organisasi terbesar yang ada di nusantara.
"NU adalah organisasi yang lahirnya jauh sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan telah menunjukan eksistensi dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan. Sejak terbentuk sampai hari ini, NKRI tetap utuh, tentu di dalamnya ada Nahdlatul Ulama yang selalu menjaga dan berperan menegakkan Islam yang wasathiyah" Jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa keberadaan PCNU sangat penting dan strategis di Kota Banda Aceh.
"Waled berharap, jajaran pengurus yang sudah dilantik untuk dapat mewujudkan program-program nyata dalam rangka menjalankan dan mengawal pelaksanaan Syariat Islam serta mempertahankan akidah ahlussunnah waljama'ah di Kota Banda Aceh, tambahnya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh, Tgk. H. Faisal Ali berpesan, bahwa menjadi kader ormas Islam tentu harus dapat berkontribusi kepada masyarakat dalam mendukung pelaksanaan syariat Islam di Aceh.
“PCNU Banda Aceh harus ambil peran dalam menyukses pelaksanaan syariat Islam di Aceh, hal tersebut dapat dilakukan dengan melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan kepada masyarakat," ujarnya.
Faisal Ali menambahkan, kondisi masyarakat di era perkembangan teknologi informasi saat ini sangat dibutuhkan pembinaan demi menyelamatkan generasi penerus bangsa, yang akan memimpin masa depan bangsa Indonesia.
“Generasi muda saat ini membutuhkan bimbingan dari para alim ulama dalam membentuk karakter islami untuk menyongsong masa depan dengan berbagai tantangan yang akan dihadapi,” ungkapnya.
Upaya yang bisa dilakukan kata Faisal Ali, PCNU Banda Aceh dapat meningkatkan kapasitas kader dengan berbagai kegiatan, seperti pelatihan kepemimpinan dan manajemen organisasi, kegiatan seperti itu dapat menyamakan persepsi dan meningkatkan kemampuan kader untuk berkiprah di masyarakat.
Walikota Banda Aceh dalam sambutannya yang diwakili Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh Muhammad, S.Sos., MM menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh selama ini intens dan tetap komit dalam pelaksanaan syariat Islam, bahkan menjadi agenda prioritas.
Salah satu upaya serius yaitu dibentuknya Tim Terpadu Penegakan Syariat Islam (T2PSI), maka dalam hal ini pemerintah sangat butuh dukungan dari Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dalam menegakkan syariat Islam sebagaimana yang diharapkan dalam qanun.
Sebagai pemberitahuan, acara pelantikan PCNU Kota Banda Aceh turut dihadiri oleh seluruh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Kota Aceh, Katib Syuriah PWNU Aceh, Drs. H Ibnu Sa'dan M.Pd., Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh, Tgk. H. Faisal Ali, Sekretaris Tanfidziyah PWNU Aceh Tgk. Asnawi M Amin, dan beberapa penguruh PWNU Aceh.
Selanjutnya tamu undangan yang hadir Ketua dan Sekretaris PCNU Aceh Besar, Ketua PW Ansor Aceh, Bendahara PW PERGUNU Aceh, dan para ketua dan pengurus badan otonom yang ada di kota Banda Aceh.
Para tamu undangan lainnya yang hadir pada pelantikan periode 2020-2025 ini adalah Kadis syariat Islam kota Banda Aceh, Ketua DPRK Banda Aceh, Wakil ketua DPRK Banda Aceh, Wakapolres Kota Banda Aceh, Kadis pendidikan Dayah Kota Banda Aceh, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh dan beberapa organisasi masyarakat lainnya yang ada di kota Banda Aceh. (Murhaban)