Relasi Nasional | Banda Aceh - Terkait pemanggilan Tgk Ni oleh Polda Aceh dalam rangka interview persoalan pengibaran bendera bintang bulan pada peringatan milad GAM 4 Desember 2021 hal ini telah mampu menyita perhatian dari banyak pihak dari berbagai penjuru, salah satunya yaitu ormas Gerakan Aneuk Muda Sosial yang sering di sapa GAMS Aceh
Dalam persoalan tersebut salah satu lembaga kemasyarakatan yang ada di Aceh ini juga turut buka suara dalam menanggapi persoalan itu, Selasa, 21 Desember 2021,
Ketua GAMS Aceh Riski maulizar kepada awak media menyampaikan " Harusnya Polda Aceh mampu menghargai dengan seksama terkait pengibaran bendera saat setiap peringatan milad GAM 4 Desember itu, karna sejauh pengamatan selama ini padahal sedikitpun tidak mempengaruhi terkait pengibaran bendera itu dengan bangkitnya kembali Gerakan Aceh Merdeka, ideologinya atau pergerakannya kata Riski saat di wawancarai oleh media di sebuah acara di hotel Royal Idi Rayeuk Aceh timur
Riski juga menambahkan "Kita hidup di negara hukum, dan masyarakat Aceh pada umumnya sangat taat hukum, namun kita juga hidup dalam negara yang penuh toleransi, saling menghargai dan saling mengayaumi, pengibaran bendera setiap 4 Desember itu mereka hanya mengenang, meskipun mereka menyadari persoalan bendera itu belum kian ada kejelasan hingga saat ini antara pemerintah Aceh dan pemerintah pusat yg mana itu merupakan salah satu poin hasil runding MOU Helsinki yang mana Aceh memiliki hak untuk menggunakan simbol simbol wilayah termasuk bendera, lambang dan himne yang termuat dalam UUPA point 1.1.5"
Aceh itu darah pejuang dari masa kerajaan dulu hingga saat ini, tidak mungkin mereka mampu menahan diri untuk tidak mengenang tentang apa saja apoh apah yang telah mereka lalui dan alami pada saat konflik dulu, sembari ada kejelasan hukum tentang status legal standing bendera ini maka apa salahnya kita menghargai untuk mereka mengenang perjuangannya meskipun itu hanya berkibar selama satu jam,
Buktinya usai peringatan 4 Desember itu pun dengan adanya pengawalan keamanan bersama semua nya berjalan baik baik saja
Justru ketika mereka tidak di hargai dalam mengenang rangka ini yang ada itulah permulaan pemicu konflik antara eks Kombatan dengan pihak keamanan kepolisian maupun TNI, ucap Riski ..
Dalam penutupannya Riski juga menyampaikan "Kami berharap di Aceh akan selalu aman dan damai, jangan sampai terkait pemanggilan Tgk ni dengan persoalan bendera itu dapat memicu amarah kembali para eks Kombatan yang selama ini telah amat lama memendam hasrat untuk dapat menikmati hasil daripada perjuangan konflik dulu yang hingga saat ini belum ada kepastian hukum"
Mari saling menghargai, saling menjaga perdamaian ini, orang Aceh bisa di ajak mufakat asal apapun itu yang sepakat, namun kita tetap berharap kepada pemerintah agar lebih serius menuntaskan problema ini agar di Aceh ada kejelasan tentang itu dan kita tidak terbuang buang waktu lagi untuk menyikapi persoalan ini setiap tahunnya, insha Allah Aceh akan selalu aman dan damai bersama NKRI asal toleransi dan saling menghargai ini terus kita budayakan sembari semua persoalan ini selesai, tutup riski