Relasi Nasional | Bener Meriah - Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Almuslim, Martunis motori media pembelajaran alat peraga matematika menggunakan tutup botol bekas untuk anak-anak di desa Bukit Wih Ilang, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah pada Jum'at 28 Januari 2022 lalu
Martunis mengaku media pembelajaran alat peraga matematika dari tutup botol bekas itu dibuat untuk membantu anak-anak disana yang masih kesulitan dalam belajar berhitung dasar sehingga mereka menganggap matematika itu pelajaran yang sangat susah
"Alhamdulillah saya dan teman KKM lainnya mencoba mencari alternatif yang dapat membantu kesulitan mereka belajar dan ternyata alat peraga matematika yang saya motori ini dapat diterima dengan baik oleh anak disana sehingga mereka pun sangat menyukainya," ujar Martunis
Martunis menambahkan bahwa pembuatan media pembelajaran ini salah satu program yang digagas oleh Mahasiswa KKM XXI di Bener Meriah. Awalnya, melihat kondisi anak disana yang masih sulit dalam berhitung matematika sehingga Martunis dan dibantu oleh Mahasiswa KKM dari Prodi lainnya seperti Muhammad Kausar (Teknik Sipil), Rajabul Akbar (Informatika), Eliza Zuhra (Bahasa Indonesia), Purti Jeda Ulia (Hubungan Internasional), Wilda Mahera (Ekonomi Pembangunan), Ira Fajira (Ekonomi Pembangunan), dan Desi Fitriani (Agribisnis) mencoba membuat alat peraga matematika dari bahan sederhana dengan nama "Bilangan Operasional"
"Susah kali matamematika Bang! Kenapa banyak kali angka dipapan itu Bang?", ujar anak-anak di Desa Wih Ilang saat melihat Martunis memperkenalkan alat peraga matematika dari tutup botol bekas
"Saya
pun tersenyum mendengarnya, ketika mendengar keluhan seperti itu,
inilah tugas pertama saya sebagai seorang guru kepada anak-anak yang ada
di kampung ini. Dan saya pun mulai mengajarkan mereka dengan pelan
pelan sampai mereka mencoba melakukannya, dengan bimbingan dan arahan
akhirnya mereka semua bisa serta minat untuk belajar matematika jadi
lebih meningkat," ungkap Martunis
Adapun tujuan kegiatan ini,
selain memanfaatkan barang bekas juga dapat mendorong keinginan siswa
untuk mengetahui lebih banyak ilmu dan memberikan pengalaman belajar
yang berbeda sehingga merangsang minat siswa untuk belajar.
Fachrurrazi,
M.Pd selaku Ketua Prodi PGSD FKIP Universitas Almuslim menerangkan
bahwa mahasiswa PGSD selalu dibekali dengan ilmu yang kreatif dan
mencoba menemukan solusi yang baik untuk mengatasi kesulitan belajar
siswa. Salah satunya pembelajaran menggunakan alat peraga sudah rutin
dipraktikkan mahasiswa PGSD dalam pembelajaran di kampus
Harapannya, dengan adanya pembelajaran yang kreatif seperti yang telah dilakukan oleh Martunis beserta mahasiswa KKM lainnya anak-anak lebih aktif dan senang untuk melakukan pembalajaran yang dilakukan oleh guru, tutup Fachrurrazi