Relasi Nasional | Banda Aceh - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banda Aceh menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan dasar dan milenial. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Al Hanifi, Kota Banda Aceh. Dengan jumlah peserta 50 orang dari lintas universitas yang ada di kota Banda Aceh.
"Prinsip pemimpin yang harus di terapkan dalam pribadi individu itu harus berdasarkan praktical wisdom, moderat, berani dan justice sebagai dasar bagi setiap aktor dalam implementasi kepemimpinanya," kata Ketua umum PMII, Teuku Raysoel, Sabtu, 1 Januari 2022.
Raysoel mengatakan, setiap pelaku adalah aktor dalam strukturasi kehidupan masing-masing. Intervensi kehidupan baik secara sistem tatanan sosial atau strukturasi tidak menjadi keterbatasan pemikiran dan langkah gerak aktor. Sebagai aktor pula harus mampu menjalankan peran dan fungsinya sehingga mampu menciptakan perubahan.
Sementara itu, yang mewakili Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa'aduddin Djamal, Asnawi M. Amin selaku tenaga ahli, mengatakan bahwa pelatihan ini harus menjadi referensi dasar kepemimpinan untuk seluruh peserta.
"Bahwa ada kriteria individu yang tidak bisa di setting untuk menjadi pemimpin. Artinya, seorang pemimpin itu tidak bisa di design jika tidak memiliki potensi dasar, maka dari itu perlu adanya pelatihan ini sebagai bahan aplikasi kepemimpinan untuk seluruh peserta, karena setiap kita ada pemimpin bagi diri kita sendiri" ujar Asnawi yang menjadi Pemateri Pelatihan Kepemimpinan Dasar dan Milenial
Komisioner Komisi Independe Pemilihan (KIP) Aceh, Akmal Abzal, meminta PMII Kota Banda Aceh untuk selalu menjadi key pergerakan baik dalam berbagai bentuk kegiatan positif maupun dalam menanggapi isu-isu sosial yang sifatnya mendukung kepentingan masyarakat pada umumnya,
Sementara itu, Mantan Ketua PMII Aceh, Zulfikar, menjelaskan kepemimpinan di era digital perlu karakteristik pemimpin yang inovatif, otomatif dalam artian adaptasi dan cermat dalam memposisikan dirinya dan sifat kepemimpinannya sebagai generasi milenial.
Senada, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh, Putri Nofriza, mengatakan PMII harus menciptakan kader yang memiliki karakteristik pemimpin yang mapan untuk pembangunan bangsa kedepan.
"Bahwa yakin PMII mampu mencetak kader-kader yang bisa mengisi setiap lini birokrasi yang ada di tatanan pemerintahan ini demi menciptakan perubahan yang signifikan," ujar Putri