Relasi Nasional | Simeulue - Varian Omicron dipastikan telah masuk ke wilayah Aceh umumnya, dan khususnya ke Pulau Simeulue. Forkopimda Kabupaten Simeulue mengupayakan agar virus Corona varian baru itu tidak menyebar luas di dalam wilayah Kabupaten Simeulue. Minggu (27/2/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Mas Etika Putra menjelaskan "penularan Omicron sangat cepat dari varian sebelumnya, dan antisipasinya sama dengan varian Delta jika ada masyarakat yang terserang omicron inkubasinya 3-7 hari dan diisolasi kalau nanti lanjut bergejala maka harus segera dirujuk kerumah sakit."
Lebih lanjut, Kadinkes Mas Etika Putra, untuk pencegahannya tetap sama seperti pencegahan yang kita lakukan terhadap varian Delta, yaitu melakukan tracking, treatment dan yang paling penting adalah menjalankan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan itu harus tetap kita terapkan".
"Mengajak untuk memperketat protokol kesehatan (prokes)." Ucap Kadinkes Simeulue Mas Etika Putra
Sementara itu, Juru bicara Covid-19 drg. Farhan menyampaikan bahwa dalam seminggu ini ada peningkatan kasus yang dirawat diruangan pinere RSUD Simeulue. Dan pada tanggal 24 februari 2022 kita lakukan swab PCR dan dikirim ke Banda Aceh sebanyak 11 sample pasien. Dan keluar hasilnya pada tanggal 26 Februari 2022 semalam dari 11 sample yang diperiksa 9 orang dinyatakan positif Covid-19 dengan swab PCR.
Kondisi saat ini 7 pasien sudah melakukan pemantauan dirumah dan dua pasien lagi masih dalam perawatan diruangan Pinere RSUD Simeulue.
Berkenaan hal diatas maka beliau menghimbau "agar kembali protokol kesehatan kita tingkatkan menggunakan masker, menjaga imun tubuh dan kesehatan serta yang terpenting melaksanakan Vaksinasi dan bagi yang sudah dosis dua segera melaksanakan vaksin Booster sebagai ikhtiar kita bersama".
Kapolres Simeulue AKBP Pandji Santoso S.I.K.,M.Si mengatakan "Kami dukung langkah langkah Satgas Covid Kabupaten Simeulue untuk antisipasi Omicron khususnya dalam pengawasan pintu masuk ke pulau Simeulue dan edukasi serta sosialisasi terhadap prokes, termasuk optimalkan Vaksin kedua dan Booster sebagai upaya kekebalan tubuh".
(Murdi)