Relasi Nasional | Tabalong - PT PAMA melakukan kunjungan pada sekretariat ForDayak Kalsel untuk menyaksikan teknik ukiran Dayak memahat motif burung Enggang Gading.
Perwakilan perusahaan Yono mengatakkan, pihaknya mengapresiasi para pemuda setempat melestarikan warisan peradaban Dayak serta berharap dapat membantu, Senin (14/2).
“Bagi kami seni memahat adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari jati diri orang Dayak. Ada nilai-nilai yang terukir mencerminkan tradisi yang berorientasi dengan alam, misalnya satwa, tumbuhan maupun bagian alam yang dianggap suci,” ujar Ketua ForDayak Ariefianto.
Kata Ariefianto, peralatan yang digunakan dalam memahat secara manual, misalnya pahat. Supaya karya yang dihasilkan lebih natural.
Ia mengungkapkan, jenis kayu yang dimanfaatkan merupakan kayu-kayu pilihan, seperti Ulin atau sisa-sisa kayu agar menjadi benda bernilai ekonomis.
“Sayangnya tidak banyak generasi muda berupaya untuk mempelajari nya. Kami selalu siap berbagi ilmu dan kemampuan memahat ukiran khas Dayak,” katanya.
Sementara itu, Humas ForDayak Weri mengatakan, pada tanggal 3 – 12 Maret 2022 nanti Pemkab Tabalong dan Komite Nasional Pemuda Indonesia menggelar perhelatan Bazar UMKM Milenial . Para pemuda yang tergabung dalam ForDayak siap berpartisipasi mengangkat kearifan lokal dalam bentuk karya seni kepada masyarakat. (Setiawan)