Relasi Nasional | Jakarta - Senator DPD RI asal Aceh, H. Sudirman menyarankan Yaqut Cholil Qoumas lebih baik mundur dari jabatannya sebagai Menteri Agama RI paska terjadinya kontoversi beruntun yang berdampak munculnya kisruh dan keresahan dikalangan umat muslim di Indonesia
H. Sudirman atau Haji Uma dalam menyikapi pernyataan kontroversial Menteri Agama yang diduga telah membandingkan suara adzan dengan suara gonggongan anjing.
"Saya menyarankan Yaqut Cholil Qoumas lebih baik mundur dari jabatannya sebagai Menteri Agama. Ini akan lebih terhormat dari pada nanti diberhentikan secara tidak hormat", ujar Haji Uma kepada media relasi nasional
Menurut Haji Uma, dalam kapasitas sebagai Menteri Agama Gus Yaqut telah menyimpang sangat jauh dari harapan atau ekspektasi umat beragama di Indonesia.
Belum selesai polemik aturan kontroversialnya terkait penggunaan pengeras suara di mesjid dan mushalla yang tertuang dalam surat edaran nomor 5 tahun 2022. Kini malah kembali muncul kontroversi lain yang menganologikan suara azan dengan gonggongan anjing yang telah sangat meresahkan dan mengusik kenyamanan umat muslim di Indonesia.
H. Sudirman yang sebelumnya turut menyikapi kebijakan Menteri Agama tentang penggunaan pengeras suara di Mesjid dan Mushalla, kembali meminta agar Presiden Joko Widodo melakukan mengevalusi dan menganti Menteri Agama RI.
"Kontroversi yang dilakukan oleh Menteri Agama secara beruntun dan fatal ini telah menimbulkan keresahan dan resistensi umat muslim kepada Pemerintah, khususnya Menteri Agama. Karena itu, Presiden Joko Widodo sudah semestinya mengevaluasi dan mengganti Menteri Agama RI untuk mencegah meluasnya tingkat resistensi umat muslim di Indonesia", pungkas Wakil Ketua PURT DPD RI ini.
Disisi lain, H. Sudirman juga mengharapkan agar masyarakat, khususnya di Aceh untuk bersikap tenang sembari menunggu sikap dan keputusan Presiden Joko Widodo terkait masalah ini.
"Kita berharap masyarakat bersikap tenang dan tidak mudah terprovokasi terkait masalah ini. Kita tunggu sikap dan tindak lanjut Presiden terkait masalah ini", tutup Haji Sudirman. (Mukhtar Efendi)