Relasi Nasional | Mesir - Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, ummat Islam di seluruh Dunia menyiapkan bekal dan kesiapannya dalam menyambut bulan indah nan “meruah” berkah itu.
Mesir adalah Negara yang sejak dari dulu dikenal sebagai gudang ilmu. Dari segala penjuru Dunia tak absen menerbangkan dirinya ke Mesir untuk menggali ilmu di setiap sudut-sudut menara yang ada, oleh sebab itu tidak lebay rasanya jika “Negeri Seribu Menara” disematkan kepada Mesir ini.
Penulis tidak ingin berlama-lama menceritakan kemegahan Mesir di masa lalu, pun demikian tidak ingin berekpektasi terlalu tinggi dengan kecanggihan Mesir di masa depan, namun hanya ingin sedikit menampilkan kehebatan Mesir dengan ke Azharan-nya di masa sekarang
Menjelang bulan Ramadhan, anak-anak, remaja-remaja, chik putik tuha muda serentak bergembira menyambut bulan suci itu, bak seolah menyambut permaisuri yang sudah lama dinanti walaupun hanya sebulan lalu ia kembali pergi, masuk gak? Masuklah.
Maklum tulisan ini ditulis sekitaran jam 01:13 waktu Kairo, jadi wajar saja jika penulisan sedikit liar, karna imajinasi penulis bermain di titik yang kurang aman. Hahahahhaha
Kembali ke topik, lima belas hari menjelang Ramadhan, vibes kesucian sudah mulai tampak ke permukaan. Lampu pernak pernik sudah bertebaran di penjuru jalan. Kemeriahan mulai terasa, kesiapan menyambut bulan suci sudah dikumandangkan. Jika di Indonesia ada sirup Marjan sebagai tanda sudah dekat dengan Ramadhan, maka lampu pernak-pernik disini menjadi sirup Marjan-nya Mesir.
Ketika bulan Ramadhan Hampir di seluruh antero Mesir terdapat berbuka puasa gratis yang diselenggarakan pemerintah, Al Azhar, pengurus masjid, perusahaan, hingga perorangan. Seluruh warga Mesir seakan berlomba-lomba untuk menyajikan buka puasa sebanyak-banyaknya.
Istilah jamuan buka puasa tersebut dikenal dengan istilah maidaturrahman. Dalam bahasa Arab, maidah berarti hidangan. Sedangkan, ar-Rahman merupakan salah satu nama Allah yang berarti Maha Pengasih.
Jadi, maidaturrahman dapat diartikan hidangan makanan dari Allah Yang Maha Pengasih. Hal ini merujuk pada tujuan penyelenggaraan maidaturrahman sebagai momen menjalin kasih sayang antarumat Islam.
Penulis : Khairul Rijal Nurdin