Relasi Nasional | Lhoksukon - Organisasi Aliansi Santri Antar Dayah (ASAD) adalah kumpulan santri di Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara yang tergabung dari berbagai kalangan Dayah di Aceh maupun diluar Aceh.
Walau masih seusia jagung, yaitu terbentuknya ASAD ini sekitar lima belas hari yg lalu, tapi mampu menjalankan program yang begitu banyak dan penting dalam pengabdian masyarakat.
Dengan beranggota lebih kurang 250 santri yang tergabung, ASAD ini dibilang mampu mengembangkan sayap yang begitu gencar dalam melakukan sejumlah program unggulan di bulan Ramadhan 1443 H.
Adapun sejumlah kegiatan yang saat ini masih berjalan, yaitu pengajian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Lhoksukon, kegiatan pendidikan Ramadhan di Sekolah, yaitu Dinul Islam di SMPN 1 Lhoksukon.
Pendidikan Ramadhan di 3 Masjid, yang di gelar untuk anak-anak usia belajar dan remaja, yaitu masjid Al-Kautsar Gp. Alue Mudem Lhoksukon Barat, Masjid Baitul 'Atiq Gp. Geumata Lhoksukon Barat dan Masjid Patok 4 Gampong Buket Hagu.
Bahkan, yang paling penting kegiatan pendidikan dan Safari Ramadhan ini dilaksanakan tembus sampai ke daerah terpencil, yaitu daerah transmigrasi di Gampong Buket Hagu yang merupakan salah satunya daerah pedalaman yang ada di Aceh Utara.
Serta turut melaksanakan kunjungan Safari Ramadhan ke sejumlah Desa dan masjid di wilayah Kecamatan Lhoksukon itu.
Ketua ASAD Tgk. Syibran Mulasyi mengatakan, bahwa tujuan dilaksanakan sejumlah kegiatan ini merupakan pengabdian pada masyarakat di bidang agama, sekaligus mempraktekkan ilmu yang dimiliki oleh para santri untuk di transfer kepada umat.
"Kegiatan ini penting dilakukan, karena ilmu yang dimiliki para santri yang baru pulang dari Dayah ini masih hangat, serta dapat menambah pengalaman dalam bidang masalah yang timbul ditengah masyarakat, sehingga mereka akan lebih giat belajar setelah nantinya kembali aktif di Dayah," ujar Tgk. Syibran dalam keterangan yang diterima media ini, Kamis (14/04/2022).
Sementara itu, Kasi Pendidikan dan SDM Tgk. Muhammad, S.Pd.I., M.TH, menyampaikan, bahwa organisasi ini bukan saja hanya melaksanakan kegiatan di bulan ramadhan, namun harus menjadi sebuah wadah pemersatu antar santri yang bernaung dalam konsep ahlusunah wal jamaah.
"Kita berharap ASAD ini juga tetap aktif dan eksis bukan hanya di bulan Ramadhan saja, tetapi harus menjadi sebuah wadah pemersatu antar santri yang bernaung dalam konsep ahlusunah wal jamaah," ujar Dosen IAIN Lhokseumawe ini.
Lebih lanjut, pimpinan Rumoeh Tahsin Al-Qur'an itu mengatakan, tujuan melakukan pengabdian masyarakat yang meliputi pendidikan, dakwah dan safari Ramadhan ini juga sebagai pengkaderan SDM anggota Asad.
Untuk diketahui, anggota yang bergabung di ASAD ini adalah dari sejumlah alumni Dayah dan santri masih aktif dari berbagai Dayah di Aceh, seperti Dayah Mudi Mesra Samalanga, Dayah Darul Huda Lueng Angen, Dayah Darul Munawwarah Kuta kreung, Dayah Babussalam Blang Bladeh, Dayah Darul Muta'allimin Kruet Lintang Perlak.
Dayah Raudhatul Ma'arif Cot Trueng, Dayah Bustanul Huda Paya Pasi, Dayah Darul Huda Paloh Gadeng, bahkan ada yang mondok di Ponpes luar Aceh, serta dari Dayah-dayah lainnya yang ada di Aceh. (Murhaban)