Relasi Nasional | Simeulue - Pembangunan peningkatan jalan Nasreuhe - Lewak - Sibigo yang bersumber dari dana APBA (Multiyers) tahun jamak 2020,2021,2022 dengan nilai kontrak Rp.144,658,500,000.- (144,6 milyar lebih) dikhawatirkan tidak selesai dikerjakan sampai akhir tahun ini.
Adapun sebagai pelaksana kegiatan pembangunan peningkatan jalan ini yakni PT. Flamboyan Huma Arta yang selama ini dikenal sebagai perusahaan besar di Simeulue dalam menangani berbagai proyek jalan yang selama ini sukses dalam kegiatan pekerjaan di Simeulue.
Namun kali ini sepertinya perusahaan ini diduga tidak mampu untuk menyelesaikan kegiatan pekerjaan pembangunan peningkatan jalan Nasreuhe -Lewak- Sibigo, dimana jika kita lihat kondisi jalan tersebut masih jauh untuk kesiapannya.
Pantauan media dilokasi, minggu (22/05/2022) tampak tidak adanya kegiatan semua mobil angkutan dan alat berat tersusun rapi di parkiran gudang dan kondisi tumpukan material kelas A dan kelas B yang sangat minim nyaris rata dengan tanah.
Semenjak dimulainya kegiatan pekerjaan pembangunan peningkatan jalan ini diduga tidak memenuhi target dimana saat ini baru 2 kilo meter lebih yang tercapai untuk pengaspalannya dari 24 kilo meter yang seharusnya diselesaikan dan sisanya baru tahap pembersihan bahkan masih ada sama sekali belum di sentuh untuk pekerjaannya.
Jika di lihat dari titik 0 pekerjaan tersebut, tampak badan jalan masih parah dan berlobang mulai dari desa Lubuk Baik menuju desa Langi kecamatan Alafan kabupaten Simeulue diduga sama sekali belum dikerjakan.
Konsultan Pengawas " Hendra" saat dikonfirmasi media ini melalui wattsApp beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa dirinya tidak lagi bekerja disana.
"Maaf bang,saya tidak disana lagi kerja." Jawab Hendra melalui wattsApp.
Demikian juga dari Pihak perusahaan "Fahrul" saat dikonfirmasi media ini melalui wattsApp beberapa waktu yang lalu belum juga ada balasan terkait hal ini.
Kepala Dinas PUPR Simeulue Edi Arsah saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan pekerjaan tersebut dari anggaran APBA melalui PUPR aceh, kita tidak terlibat langsung, harapan kita semoga anggaran ini bisa terserap semua karena jalan itu sudah ditunggu tunggu masyarakat sepanjang 24 kilo meter lebih kurang, jadi progres yang dicapai PT. Flamboyan dari dinas PUPR berharap di genjotlah pekerjaannya semaksimal mungkin sehinggah pekerjaan jalan multiyears Nasreuhe - Lewak- Sibigo ini bisa selesai dengan waktu yang tersisa dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Edi Arsah juga mengatakan, pekerjaan ini sudah masuk dalam tahap kedua dengan waktu yang tersisa lebih kurang enam bulan lagi, jadi kita berharap dari PUPR aceh supaya bisa mengambil langkah langkah untuk percepatan dan penyelesaian terhadap paket multiyears jalan Nasreuhe-Lewak-Sibigo ini. Rabu (25/5/2022)
Ditempat terpisah, Ketua Komisi C DPRK Simeulue Ihya ulumuddin saat ditemui media diruang kerjanya mengatakan bahwa kegiatan pembangunan jalan multiyers yang dikerjakan PT. Flamboyan benar adanya belum selesai dikerjakan.
Lanjut Ihya, jika dilihat dari titik 0 mulai dari desa Lubuk Baik sampai desa Langi kondisi jalan masih parah dan sama sekali belum dikerjakan, jika dilihat dari kontrak kerja dengan nilai 144 milyar lebih dengan volume pekerjaan kurang lebih 24 kilo meter namun yang baru di selesaikan baru 2,5 kilo meter untuk pengaspalannya, 3 kilo meter pencurahan batu kelas A dan kurang lebih 10 kilo meter untuk pencurahan kelas B.
Ihya juga mengatakan,
"Pertama: kami menyarankan agar Komisi 4 DPRA propinsi agar melakukan Pansus ke titik pembangunan jalan multiyers yang dikerjakan PT. Flamboyan ini, agar DPRA bisa memberi penekanan supaya bisa pekerjaan selesai tepat waktu".
"Kedua: Pemerintah aceh dalam hal ini PUPR harus serius mengawasi karena anggaran ini ada di DIPA PUPR maka merekalah yang bertanggung jawab secara teknis, apakah pekerjaan ini dilanjutkan oleh pelaksana kegiatan yang sekarang atau tidak".
Ihya juga mengatakan, untuk kwalitas aspal sepertinya meragukan karena tingkat mobil pribadi pada waktu memutar di aspal tersebut, jalan tersebut tampak terkikis, ini diduga mungkin suhu untuk aspal tersebut tidak sesuai, saya menyarankan kepada PUPR aceh agar mengambil langkah konkrit dan serius, di masa kontrak waktu yang tinggal enam bulan lagi ini , kita tidak menginginkan jalan itu tidak selesai, yang di inginkan masyarakat simeulue khususnya masyarakat Alafan siapapun pelaksananya intinya jangan sampai anggaran itu menjadi silfa dan jalannya tidak selesai dibangun. tutup Ihya Ulumuddin (Helman)