SIMEULUE - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) melakukan Pemantauan Khusus (Pansus) pada sejumlah proyek Multiyears di Kabupaten Simeulue.
Anggota DPR Aceh yang datang ke Kabupaten Simeulue itu
diantaranya Fuadri, S.Si, M. Si bersama dua orang anggota DPRA lainnya yakni
Zainal Abidin, dan Tarmizi.
Fuadri, saat ditemui oleh sejumlah media di Graha D'Fit Jum'at (24/6/2022) siang mengatakan "Kita bersama dengan tim melakukan peninjauan terhadap beberapa lokasi proyek jalan Multiyears yang berada di Kecamatan Simeulue Barat yakni di ruas jalan Sinabang-Sibigo yang di mulai pembangunannya dari Desa Sefoyan Kecamatan Simeulue Timur menuju Sibigo.
Saat mengunjungi lokasi proyek Multiyears tersebut, tim
pansus turut didampingi oleh ketua DPRK Simeulue, Anggota DPRK, Kadis
Pertanian, Asisten dan Kabag Pembangunan Kabupaten Simeulue.
Lebih lanjut, Fuadri, Selain itu kita juga melakukan
pengecekan bodi jalan dan ketebalan aspal di Desa Sembilan Kecamatan Simeulue
Barat. Pengerjaan proyek jalan Multiyears ruas Sinabang - Sibigo dikerjakan
oleh PT Aceh Lintas Sumatera dengan anggaran APBA Rp.76 milyar rupiah.
Usai melakukan peninjauan ruas jalan, kita juga melakukan
peninjauan pengerjaan irigasi yang terletak di Desa Sigulai Kecamatan Simeulue
Barat yang juga merupakan proyek Multiyears.
Lebih lanjut Fuadri mengatakan, untuk pembangunan
peningkatan jalan Sinabang - Sibigo yang dikerjakan oleh PT.ALS pekerjaannya
sudah memuaskan mencapai diatas 70%
namun dalam hal ini menurut kami ada beberapa kejanggalan dan Ada Dugaan kami
kurang sesuai dengan perencanaan awal, Ada beberapa temuan yang kami dapatkan
dilapangan ada dugaan kami yang pertama seperti untuk bahan material kelas A
sepertinya kurang sesuai dengan spek yang kita harapkan dimana seharusnya
perbandingannya itu 95/90 sementara yang kami temukan dilapangan tumpukan untuk
material kelas A yg digunakan kurang sesuai dgn spek.
Ini harus menjadi perhatian dari pihak PPTK dan KPA terkait
dengan penggunaan material yang tidak sesuai spek ini Dan kita harap pihak KPA
tidak melakukan pembayaran yang sesuai spek yang direncanakan, walaupun
dikatakan pekerjaan itu sudah 70% kita juga harus tau bahwa pekerjaan itu
apakah sudah sesuai dengan spek yang sudah ada jadi kita minta masyarakat juga
ikut mengawasi termasuk teman teman media sehingga pihak rekanan ini tidak asal
asalan dan tidak main main dalam pekerjaan ini.
Fuadri juga mengatakan, kita jangan tertipu dengan pekerjaan
fisiknya yang sudah jadi, bisa saja didalamnya itu speknya tidak sesuai, ini harus diperhatikan, jangan nanti ibarat
seperti kita membeli kucing dalam karung, kita harus hati hati, jangan nanti
pekerjaan fisik ini cuma bertahan dalam waktu yang sangat singkat.
Yang kedua, pada bahu Jalan banyak yang tidak sesuai ukuran,
yang seharusnya bahu jalan tersebut lebar 1 meter baik disisi kanan maupun
disisi kiri namun yang kami temukan dilapangan bahu jalan banyak yang tidak
sesuai dengan perencanaan ada yang hanya 50cm bahkan ada yang sama sekali tidak
ada bahu jalan dan ini kita akan berkordinasi lagi dengan pihak KPA di Banda
aceh untuk memastikan dokumen perencanaan yang sudah ada.
Apakah memang ada perubahan didokumen atau tidak, yang pasti
temuan kita dilapangan ini yang membuat kita meragukan kegiatan yang dilakukan
ini kurang sesuai dengan perencana yang sudah dibuat "jelas Fuadri
Fuadri juga mengatakan pihaknya setelah melakukan peninjauan
pengerjaan proyek Multiyears masih terdapat dua paket pekerjaan multiyears yang
progres pekerjaannya masih perlu memacu pekerjaan nya semaksimal mungkin, yakni
Pembangunan peningkatan jalan Nasreuhe- Lewak - Sibogo, yang dikerjakan oleh
PT. Flamboyan Huma Arta dan Pembangunan jaringan Irigasi Sigulai yang
dikerjakan oleh PT. Perapen Prima Mandiri.
"kita berharap agar rekanan bisa mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan gambar perencanaan."
Kita sudah duduk dengan pihak KPA, PPTK dan rekanan untuk diskusi menyusun strategi percepatan pekerjaan tersebut, setidaknya walau tidak terkejar 100% minimal dapat tercapai 70 sampai 80% bisa tercapai. Tutup Fuadri. (Helman)