SINGKAWANG - Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pacasila menetapkan bahwa tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia tersebut, segenap komponen bangsa dan masyarakat Indonesia berkomitmen untuk memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni sebagai bagian dari pengarusutamaan Pancasila dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa,bernegara dan bersuku.
Sejak diperkenalkannya pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Ir. Soekarno, dalam proses selanjutnya rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
Awak media Relasi Nasional mencoba wawancarai seorang mantan Anggota DPRD Kota Singkawang periode 2009-2014 dan sekaligus Ketua DPC Bala Komando Melayu Singkawang Dedi Mulyadi terkait keragaman dan kebudayaan di Kota Singkawang masih beredentik pilih kasih antar kelompok untuk memperingati kebudayaan daerah di Kota Singkawang, Kamis (21/7/2022).
Dedi Mulyadi menurutnya, "Saya melihat dan menyikapi mulai dari awal terbentuknya Pemerintah Kota Singkawang hingga saat ini bahwa beberapa kebudayaan masyarakat muslim dibumi Borneo ini mulai tersisihkan oleh perkembangan zaman dan kemajuan tekhnologi. Hal ini diperparah lagi dengan sikap Pemerintah Kota Singkawang yang dirasakan kurang peduli terhadap pelestarian budaya-budaya Muslim (Melayu) yang pernah ada", tukasnya di Markas Wilayah Bala Komando Pemuda Melayu Kota Singkawang.
Ia menjelaskan, padahal ini merupakan tanggung jawab Pemkot Singkawang untuk memelihara Warisan Budaya yang tentunya untuk kita wariskan kepada anak cucu kita dimasa mendatang, dan kita sebagai masyarakat dengan segala keterbatasan hanyalah sebagai mendukung, peserta dari setiap kegiatan Budaya.
"Dalam benak dan hati kecil dengan sebuah kejujuran bahwa ada rasa iri yang begitu besar terhadap kebudayaan-kebudayaan lain yang hingga hari ini semakin besar dan selalu terjaga oleh kaumnya, sebut saja Etnis Dayak dengan acara Naik Dango nya, Etnis Tionghoa dengan acara Cap Go Meh", kata Dedi Mulyadi.
Dedi juga menambahkan, "Mereka juga berhasil memelihara budaya leluhur mereka sehingga peradaban-peradaban yang pernah ada dapat diwariskan kepada generasi mereka, dan semua itu dibesarkan dan didukung pembiayaan oleh Pemerintah Kota Singkawang,".
Ia juga mengatakan, "Berlatar belakang pemikiran tersebut maka kami terpanggil dan merasa bertanggung jawab untuk menjaga Warisan Leluhur kita sehingga dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan diwariskan kepada generasi akan datang", katanya
"Untuk itu kami berwacana dan merencanakan kegiatan Event Budaya Muslim Kota Singkawang dan sekitarnya yang kami kemas dalam bentuk acara Tumpahan Salok Melayu Nusantara". tutup Dedi Mulyadi.
==========
Hamdani