Turnover dalam saham biasa
kita sebut atau dapat kita gambarkan seperti sebuah matriks yang dapat kita
gunakan untuk menghitung likuiditas. Hasil yang akan kita perhitungkan nanti
dapat kita peroleh dengan membagi semua jumlah saham perusahaan yang kalian jual
belikan dalam satu periode. Dengan menggunakan total jumlah saham semua
perusahaan tersebut masih beredar pada periode yang sama.
Aspek yang sangat perlu
kalian perhatikan jika akan memilih sebuah aset yaitu likuiditas. Karena
likuiditas merupakan aspek yang sangat mewakili dalam sebuah aset jual beli.
Ketika tingkat dari likuiditas itu tinggi maka semakin memudahkan para investor
yang akan menjual aset mereka atau jika akan membeli aset yang baru.
Likuiditas juga bisa kita
sebut dalam bahasa Inggris dengan istilah share turnover.
Ketika suatu saham tidak
likuid hal tersebut akan menyebabkan para investor menjadi sangat kesulitan
jika akan menjual maupun membeli saham tersebut.
Turnover Dalam Saham Serta Penjelasan Lengkapnya
Rumus dari turnover itu sendiri
yaitu dengan cara kalian jumlahkan semua saham yang akan kalian perdagangkan
lalu bagi dengan total jumlah semua saham yang akan perusahaan rilis. Namun
ketika ada perusahaan yang mengurangi atau menambah jumlah saham yang akan
dirilis pada periode yang kalian analisa. Maka kalian wajib menambah ataupun
mengurangi jumlah sahamnya terlebih dahulu.
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi turnover sebuah saham yaitu:
1. Harga
Sesuai dengan hukum dalam
permintaan serta penawaran barang normal, kenaikan untuk harga sangat
berkorelasi negatif. Hal tersebut berarti ketika harga dari sebuah saham
perusahaan besar naik harga hingga mencapai puluhan ribu untuk setiap
lembarnya. Maka kemungkinan besar jumlah dari permintaan akan jatuh hingga para
investor akan melewati waktu yang lama dalam menjual aset mereka.
2. Jumlah Trader Yang Aktif Di Saham
Selanjutnya yaitu mengenai
jumlah trader. Trader sendiri sangat berbeda dengan investor, trader merupakan
orang yang setiap hari sangat aktif dalam membeli ataupun menjual sebuah saham
perusahaan. Banyaknya trader yang aktif tersebut juga sangat mempengaruhi share
turnover saham itu sendiri.
3. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan sangat
mempengaruhi serta berdampak pada indikator permintaan serta harga terlebih
dahulu. Ketika kinerja perusahaan baik maka dapat meningkatkan jumlah
permintaan saham tersebut.
4. Komposisi Pemegang Saham Perusahaan
Selanjutnya tidak semua
saham perusahaan tersebut akan diperjualbelikan pada bursa serta dimiliki
investor ritel. Namun ada juga saham yang dimiliki oleh keluarga sendiri atau
institusi yang menjalin kerjasama dengan mereka. Hal ini sangat mempengaruhi
Turnover saham karena ketika perusahaan yang dimiliki oleh investor ritel maka
akan semakin tinggi pula likuiditasnya. Karena investor ritel sangat rajin
dalam memperjualbelikan aset saham.
5. Kepercayaan Investor Perusahaan
Banyak share Turnover yang
rendah. Hal tersebut bukan karena tidak ada peminat namun karena para investor
yang memiliki saham pada perusahaan tersebut tidak ingin menjual belikan
asetnya karena mereka percaya jika investasi pada perusahaan tersebut akan
sangat menguntungkan.
Turnover dalam saham
perusahaan secara umum juga sangat mempengaruhi terhadap lama atau tidaknya
sebuah saham perusahaan akan terjual dengan harga yang seperti mereka inginkan.
Hal ini juga sangat berpengaruh untuk jumlah kerugian yang akan investor
tanggung ketika harga semakin turun.
Beberapa poin-poin informasi mengenai Turnover dalam saham tersebut diatas dapat menambah wawasan kalian. Terutama para investor yang akan memperjualbelikan aset saham perusahaan mereka.