Pekerja Emas Tanpa Ijin (PETI) Memakan Korban Kembali, Apakah Akan Tutup Atau Berlanjut?

relasinasional
11 Agustus 2022 | 20:53 WIB Last Updated 2024-08-24T01:27:20Z

Kasus Tambang Emas Ilegal

BENGKAYANG - Pertambangan Emas Tanpa Ijin Kembali memakan korban, Kondisi ini tentu dan seharusnya menjadi perhatian semua pihak maupun kalangan guna mencari solusi serta kondisi ekonomi menjadi sebuah alasan sehingga mempertaruhkan nyawa demi menutupi kebutuhan hidup.


Seperti yang dialami salah satu warga Dusun Sekinyak Desa Belimbing kecamatan Lumar inisial Sdn, menjadi korban demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Tentunya kejadian ini di benarkan langsung oleh kepala desa tiga berkat Geradus menjelaskan kepada media ini.

"Sementara, Kami juga dari pemerintah desa juga tidak bisa mendata dimana hampir setiap hari keluar masuk  satu orang dibawa kawan, dibawa keluarga sampailah pada hari kemaren ada kecelakaan satu korban dan yang satu kritis dan masih sempat dibawa ke rumah sakit, Sebenarnya kami dari pemerintahan desa sama dengan pemerintah kecamatan dan kepolisian. Dalam hal ini juga kami tidak henti-hentinya menghimbau kepada mereka pekerja tambang.

Geradus juga mengatakan "Dimana kecelakaan tersebut terjadi Pada Hari Selasa 09/08/22 dan menurut informasi kawan-kawan dilapangan sekitar jam 13:00 siang hari dan posisi korban tertimpa batu, memang kejadian tersebut adalah kecelakaan tunggal. Dan mereka yang bekerja disitu pribadi tidak ada Bos dan respon keluarga juga terkait kecelakaan tersebut mereka tidak terlalu respon yang luar biasa karena mereka sudah tahu dengan resikonya bekerja ditempat yang rawan kecelakaan", Ucap Geradus.

Pencemaran Lingkungan
Sungai Yang Tercemar Limbah PETI

Camat Lumar Busmet ketika diwawancarai oleh awak media ini diruang kerja mengatakan hal sama dimana korban kecelakaan tunggal lokasinya diserantak secara pekerjaan tidak memperhatikan dari sisi keamanan atau Safety,Kegiatan tambang sudah dilakukan dari jaman penjajahan Belanda, Kami dari pihak kecamatan juga sudah memperingatkan dan memberikan penyuluhan melalui Tokoh-tokoh Adat termasuk kepala dusun dan kepala desanya, namun justru yang datang bekerja kebanyakan dari luar desa tiga berkat", Ucap Busmet.

Polres Bengkayang melalui Kapolsek Lumar IPDA.Wahyudi, A.Md,. Kep saat dijumpai oleh awak media diruang kerjanya, menyikapi terjadinya korban serta berharap adanya kerjasama dari semua pihak terkait penanganan kegiatan PETI, Terutama melalui desa, kecamatan, adat, kalau dilihat dari sisi keamanan pekerjaan tinggal menunggu dan sewaktu-waktu lokasi tambang tersebut akan runtuh kembali serta dapat membahayakan keselamatan pekerja tambang, menurutnya selaku pihak berwajib bahwa lokasi ini harus di Tutup guna menghindari korban berikutnya." Ujar Wahyudi.

Selanjutnya, Kapolsek Lumar IPDA.Wahyudi, A.Md, Kep juga mengatakan selama ini kita seperti bermain kucing-kucingan dengan masyarakat pekerja tambang, Pada saat kita datang mereka tidak ada aktivitas namun setelah kita pulang mereka memulai beraktivitas kembali seperti biasanya, tentunya tidak memungkinkan dari Personil Polsek harus melakukan pengawasan setiap harinya.

Dalam hal ini kami dari Kapolsek Lumar menghimbau kepada khususnya masyarakat Lumar dan sekitarnya untuk bisa menghindari jatuhnya korban untuk beralih ke Profesi pekerjaan lainnya", Tutup Wahyudi.

==========
Injil
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pekerja Emas Tanpa Ijin (PETI) Memakan Korban Kembali, Apakah Akan Tutup Atau Berlanjut?

Trending Now

iklan