BIREUEN - Asisten II Bireuen Bapak Ir. M.Jafar, MM yang didampingi oleh Bapak Camat Peudada Erry Suprinaldi, S.STP, S.Sos, M.Si, melakukan rembuk stunting aksi pertemuan rembuk stunting di Aula Kantor Camat Peudada setempat, Senin (17/10/22).
Acara di buka oleh Bapak Ir. M.Jafar MM yang ikuti oleh peserta Dari beberapa SKPK, kader, keuchik dari unsur muspika kecamatan yang menjadi roda utama setiap kecamatan dalam hal proses Penandatanganan Komitmen Bersama Rembuk Stunting dalam hal konfergensi penurunan stunting. Hal ini merupakan satu rangkaian penting untuk menjaga pola makan dan gizi anak yang baik. komitmen ini sangat diperlukan juga untuk pelaksanaan percepatan dan penanganan stunting terintegrasi disetiap Gampong yang dalam setiap kecamatan khususnya dalam kabupaten Bireuen.
Disela waktu kunjungan Kerja Bapak Bupati Bireuen Aulia Sofyan, Phd mengatakan, Intervensi penanganan stunting di Bireuen sudah dilaksanakan mulai tahun 2020 dan tahun 2022 tahun ketiga pelaksaannya intervensi penurunan stunting. Kabupaten Bireuen telah melaksanakan aksi satu analisis situasi, aksi dua perencanaan dan penganggaran, tahun ini bisa dilakukan intervensi dilokasi fokus yang tepat. Alhamdulillah untuk konfergensi penurunan stunting dibireuen sudah membaik.
Menurut Pemateri bapak kepala Dinkes Bireuen dr. Irwan Agani, M.Kes hari ini kembali gelar melaksanakan aksinya yaitu pelaksanaan rembuk stunting sehingga pelaksanaan rembuk stunting menghasilkan kesamaan persepsi terhadap program dan kegiatan tertentu yang akan dilaksanakan oleh perangkat daerah termasuk gampong serta indikator lainnya yang juga perlu adanya perhatian khusus agar jadi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran yang dilakukan secara terintegrasi serta tepat sasaran.
Pelaksanaan rembuk stunting tahun 2022 ini bertujuan untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan konfergensi penurunan stunting kabupaten Bireuen sebagaimana terintegrasi. Mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, membangun dapat membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di tingkat Gampong, Kecamatan dan kabupaten.
Output yang diharapkan, mendeklarasikan komitmen Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) komitmen penurunan stunting perlu adanya kerja sama dengan bupati, perwakilan DPRK, keuchik, pimpinan SKPK, dan akademisi, perwakilan sektor non pemerintah lainnya dan masyarakat khususnya. Ujar Camat Peudada Erry Suprinaldi, S.STP, S.Sos, M.Si.
“Dengan rembuk stunting ini, di harapkan, TPPS garda depan dalam konvergensi penurunan stunting dapat bersinergi, mencapai target RPJM 2024, prevalensi stunting turun jadi 14 persen, wasting turun jadi 7 persen tahun 2024,” kata Kadis Kesehatan Bireuen Bapak dr. Irwan Agani, M.Kes.
Harapan terakhir yang diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten melalu bapak kadis kesehatan Bireuen, kecamatan Peudada untuk kedepan dapat menjadi Kecamatan yang sehat dan bebas dari pola makan yang tidak sehat, serta menjaga Kebersihan dalam Kehidupan Sehari.
Acara ini turut Hadir Asisten II Bireuen Ir.M.Jafar MM, Bappeda Bireuen atau Yang Mewakilinya, Bapak Kadis Kesehatan Bireuen dr. Irwan M.Kes, Bapak Kepala UPTD Puskesmas Peudada Bapak Kafrawi, S.Kep, M.Kes, Kepala PPKB Peudada, Kepala KUA Peudada, Danramil 04/Peudada, Polsek Peudada, P3MD/PD/PLD, Dinas Sosial/TKSK, Pendamping PKH dan unsur lainnya yang turut serta hadir untuk mendukung program pemerintah khususnya dalam hal pencegahan stunting. (*)
==========
Heri
