BIREUEN - Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, Ph.D diwakili Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia dan Kerjasama, dr. Mukhtar, MARS, membuka Musyawarah Daerah (Musda) Ulama Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Bireuen Tahun 2022, di Ballroom Hotel Fajar Bireuen, Rabu (09/11/2022).
Dalam sambutannya Staf Ahli dr. Mukhtar, MARS, membacakan pidato tertulis Bupati Bireuen.
Disebutkannya, ulama merupakan ahli waris nabi yang memiliki peran strategis dan terhormat dalam kehidupan sosial, keagamaan dan pemerintahan di Kabupaten Bireuen.
Itu sebab dia menyebutkan ulama memiliki tanggungjawab yang besar dalam membina umat.
Masih sebutnya, kedudukan ulama dalam kehidupan sangat kuat. Khusus di Kabupaten Bireuen, eksistensi ulama semakin kuat karena selain telah mendapat legitimasi yuridis.
Dijelaskan, Syariat Islam yang telah, sedang dan akan diwujudkan di tanah rencong ini diarahkan dalam bentuk yang paripurna.
Artinya, meliputi seluruh aspek, mulai dari yang dimensi ibadah, jinayah, muamalah, munakahah, siyasah dan lain-lain.
Pemerintah Aceh dengan dukungan para ulama, terus mendorong agar seluruh persoalan kehidupan masyarakat Aceh harus berada dalam bingkai syariat, sehingga Syariat Islam benar-benar tegak di Bumi Iskandar Muda ini, begitu pula di tanah Kota Juang ini.
Penerapan Syariat Islam di Aceh dan Kabupaten Bireuen khususnya, tidak untuk mengancam dan menakut-nakuti masyarakat dengan cambuk rajam dan lain sebagainya.
"Tetapi implementasi Syariat Islam untuk mendatangkan rasa aman, nyaman dan manfaat yang nyata bagi rakyat," ujarnya.
Sambungnya, dengan demikian, eksistensi Syariat Islam dalam kerangka otonomi khusus yang diperjuangkan dengan susah payah dan dalam rentang waktu yang panjang tersebut, kita harapkan sungguh-sungguh menjadi rahmatallilalamin, rahmat bagi sekalian alam.
"Pada titik ini, peran semua pihak termasuk para ulama sangatlah strategis," sebutnya.
Menurutnya, Ulama dengan ilmu dan keshalehannya akan senantiasa membimbing, menuntun dan memberikan siraman spiritual dan pencerahan bagi umat agar mereka senantiasa menjalani keseharian hidupnya sesuai dengan garis Syariat Islam.
Diharapkan, Majelis Permusyawaratan Ulama Kabupaten Bireuen sedang melaksanakan Musyawarah Daerah Ulama (MUSDA) Kabupaten Bireuen tahun 2022, kiranya dapat melahirkan calon Pengurus Majelis Permusyawaratan Ulama kabupaten Bireuen masa bakti tahun 2023-2028 yang merupakan mitra kerja Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat MPU Bireuen, Said Jamaluddin,SE melaporkan, maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan Musyawarah Daerah Ulama Majelis Permusyawaratan Ulama Bireuen dilaksanakan, untuk memilih Pengurus MPU Kabupaten Bireuen masa bakti Tahun 2023-2028.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk musyawarah dan sidang-sidang dan diakhiri dengan uji kemampuan membaca dan memahami hukum Islam dari sumber Kitab Muktabar yang berbahasa Arab dan tidak berbaris," sebutnya.
Melalui kegiatan Musyawarah Daerah Ulama Majelis Permusyawaratan Ulama Kabupaten Bireuen Tahun 2022 ini, diharapkan terpilihnya Pengurus Majelis Permusyawaratan Ulama Kabupaten Bireuen masa bakti Tahun 2023-2028. ***