BIREUEN - Kabupaten Bireuen akhir-akhir ini kerab dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Imbasnya, kontur tanah menjadi labil menyebabkan banyak jalan rusak dan berlubang sehingga harus diperbaiki, salah satunya di Bundaran Kabupaten Bireuen.
Perbaikan jalan berlubang tersebut menggunakan metode tambal sulam. Metode ini sebagai langkah mengatasi jalan berlubang dan sebagai antisipasi meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Muntasir, ST yang bertugas dilapangan selaku Inspector dari Konsultan Team Supervision PT. Perentjana Djadja mengatakan, Perbaikan tersebut guna memastikan keselamatan pengguna jalan, dan perbaikan tersebut dari dasar kedalaman aspal lama yaitu 5 cm dan untuk kedalaman sekarang setelah dikorek yaitu 17 cm.
"Kedalaman aspal 17 cm bukan satu angka yang diharuskan untuk memperbaiki setiap lubang di badan jalan, tetapi itu dikorek tergantung dari kerusakan jalan yang parah agar tidak mudah berlobang kembali dikemudian hari untuk kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat, khususnya para pengguna jalan yang melintas," Ucap Muntasir, Kamis (03/11/2022).
Dia juga membenarkan salah satu pemicu jalan berlubang yakni curah hujan yang tinggi, kemudian menimbulkan genangan air kemudian mengikis partikel aspal hingga menyebabkan jalan rusak dan berlubang.
"Petugas kami sudah stand by 1x24 jam, ketika ada laporan jalan berlubang langsung kita gerak untuk dilakukan perbaikan dan penambalan," kata Muntasir.
Demi mengurangi kecelakaan Muntasir menargetkan seluruh jalan berlubang bisa dijangkau oleh kontraktor dari PT. Perentjana Djadja, sehingga faktor kecelakaan akibat jalan berlubang bisa ditekan sekecil mungkin.
"Kita target sebanyak-banyaknya, sehingga tidak ada jalan berlubang," Pungkas Muntasir, ST
==========
Heri/Tim