BIREUEN - Program Magister Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen menggelar Kuliah Tamu bersama dengan Repsol Andaman B.V, acara tersebut dilaksanakan di aula MA Jangka sabtu 5 November 2022.
Kuliah Tamu dengan tema ‘Komunikasi di Industri Migas dan Ekspektasi Terhadap Dunia Pendidikan’ itu menghadirkan pemateri dari Repsol Andaman B.V.
Direktur Program Pasca Sarjana Umuslim, Dr. Cut Azizah, S.T., M.T mengatakan, setiap awal bulan, pihak program Pasca Sarjana Umuslim selalu menggelar Kuliah Tamu.
“Hari ini, kami mengundang Ir. Amir Faisal Jindan, MIB., MP dari Repsol Andaman B.V sebagai Pemateri," jelas Cut Azizah.
Cut Azizah mengaku bersyukur, karena pihak Repsol bersedia bergabung bersama program Pasca Sarjana Umuslim untuk memberi pencerahan ilmu pengetahuan dan motivasi bagi mahasiswa program Pasca Sarjana Umuslim.
“Hari ini, Bapak Ir.Amir Faisal Jindan, MIB., MP banyak memberikan ilmu untuk masuk kedunia migas. Masuk kedunia Migas tidak mudah seperti yang kita bayangkan, karena dunia migas agak sedikit eklusif, harus ada trik khusus untuk bisa masuk kesana," sebut Cut.
Cut Azizah berharap, agar mahasiswa Pasca Sarjana Umuslim Peusangan dapat menyerap ilmu yang disampaikan oleh dosen Praktisi atas ilmu pengetahuan yang sudah diberikan, sehingga berguna bagi mahasiswa.
“Kami dari Pasca Sarjana Umuslim sangat mensupport kepada mahasiswa kita untuk maju kearah yang lebih baik lagi,” kata Azizah.
Sementara itu, Ir. Amir Faisal Jindan, MIB., MP, Stakeholders Relation Manager Repsol Andaman B.V mengatakan, mahasiswa tidak harus menunggu satu peluang usaha, misalnya di dunia migas.
"Mahasiswa harus bisa menciptakan peluang usaha sendiri dan mampu memperkerjakan orang lain dengan potensi yang mereka miliki, Mahasiswa tidak boleh pasif, jangan menunggu dan jangan berharap,” pesannya.
Menurut Faisal Jindan, mahasiswa harus memanfaatkan ilmu dan pola pikir yang sudah didapatkan di kampus untuk membuka jaringan, sehingga menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik.
"Kita harus jadi orang yang mendaki gunung, walaupun perjuangan berat tetapi hasilnya nikmat ketimbang orang yang turun gunung, walaupun tidak keluar keringat tetapi akan menjadi rasa sakit," kata Faisal Jindan. (Heri/Ilham)