Krisis air PDAM di Kecamatan Rantau Panjang Peureulak, Aceh Timur. Warga mengeluhkan kualitas air buruk dan pasokan yang tidak stabil. |
ACEH TIMUR - Warga Kecamatan Rantau Panjang Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, merasa resah akibat kelangkaan air bersih yang terjadi pada pasokan PDAM. Keluhan tersebut juga disertai dengan permasalahan kualitas air yang mengkhawatirkan, dengan warna air yang cenderung kecoklatan mirip kopi susu.
Nizar, seorang warga, mengungkapkan bahwa masalah ini telah berlangsung selama berbulan-bulan. Bahkan, ketika air mengalir, pasokan sering mati hingga tiga kali sehari.
“Sudah berbulan-bulan seperti ini, belum lagi dalam sehari tiga kali mati. Airnya pun berlumpur seperti di Desa Bhom Lama,” kata Nizar, warga kepada awak media, Senin (14/8/2023).
Tak hanya Nizar, banyak tetangganya juga menghadapi situasi yang sama. Kondisi ini juga merambah beberapa desa di Kecamatan yang sama. Banyak warga yang bahkan harus membeli air galon atau pergi ke rumah saudara karena pasokan air PDAM tidak stabil.
Nizar mencatat bahwa ia telah beberapa kali menghubungi pihak PDAM untuk melaporkan permasalahan ini. Sayangnya, hingga saat ini, permasalahan air masih belum terselesaikan. Air tidak memiliki suplai yang memadai, dan aliran yang ada pun langsung dilepaskan, sehingga kualitas air sangat buruk.
Situasi kesulitan air ini juga memberikan dampak buruk pada kehidupan sehari-hari warga, terutama selama jam istirahat dini hari. Banyak warga yang terpaksa berurusan dengan keterbatasan pasokan air saat ingin mencuci pakaian pada pagi hari. Nizar mengungkapkan bahwa keberadaan rumah keluarganya yang memiliki pasokan air lebih baik sedikit meringankan beban warga lainnya.
Diharapkan langkah konkret dari pihak berwenang dan PDAM dapat segera diambil untuk mengatasi masalah ini demi kesejahteraan dan kenyamanan warga di Kecamatan Rantau Panjang Peureulak.