Foto: Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Li Qiang (dok. Sekretariat Presiden) |
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Li Qiang, mengadakan pertemuan bilateral yang penting di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (08/09/2023). Pertemuan ini merupakan titik fokus diskusi berbagai aspek penting terkait kerja sama bilateral antara kedua negara.
Salah satu poin yang diangkat dalam pertemuan tersebut adalah apresiasi dari Presiden RI terhadap dukungan yang diberikan oleh Tiongkok terhadap Keketuaan ASEAN yang saat ini dipegang oleh Indonesia di tahun 2023.
"Indonesia apresiasi dukungan RRT terhadap Keketuaan Indonesia di ASEAN dan sentralitas ASEAN. Untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik tetap damai, stabil, dan sejahtera,"ujar Presiden Joko Widodo.
Selain itu, pertemuan ini juga menyoroti perlunya tindak lanjut atas berbagai kesepakatan yang telah dicapai sebelumnya. Dalam konteks ini, diskusi mencakup berbagai aspek, seperti investasi, proyek strategis Indonesia-Tiongkok, pengembangan industri dan energi, peningkatan perdagangan, serta ekspansi akses pasar produk Indonesia. Pertemuan tersebut juga membahas isu-isu terkait kesehatan, penguatan kemampuan nasional, dan upaya meningkatkan konektivitas antara kedua negara.
Pertemuan ini menjadi puncak kunjungan resmi Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia, yang dimulai dengan KTT ASEAN dan EAS. Ketika Perdana Menteri RRT tiba di Istana Merdeka, Presiden RI menyambutnya dengan upacara kehormatan dan penyanyian lagu kebangsaan dari kedua negara.
Sebelum memasuki dialog resmi, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Li Qiang bersantap hidangan ringan di gazebo Istana Merdeka. Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan ini adalah sejumlah menteri kabinet, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko, Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.
Selama kunjungan ini, kedua negara mencapai serangkaian kesepakatan antar pemerintah, termasuk Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup berbagai sektor, seperti investasi, perdagangan, industri, pertanian, perikanan, serta kerja sama dalam bidang sains, teknologi, dan inovasi. Dalam upaya meningkatkan kerja sama ekonomi, beberapa kesepakatan penting juga dicapai, termasuk perjanjian kredit pembeli yang mendukung proyek konstruksi Bendungan Jenelata di Indonesia.
Pertemuan bilateral ini mencerminkan komitmen Indonesia dan Tiongkok untuk memperkuat hubungan bilateral mereka dalam berbagai sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik. (Red)