Pertamina NRE dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Teken Kesepakatan Strategis untuk Pengembangan Ekonomi Hijau dan Nature-Based Solutions

relasinasional
01 Oktober 2023 | 09:12 WIB Last Updated 2024-09-01T00:38:13Z

 

Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H. Isran Noor, dan Direktur Utama Pertamina NRE, Dannif Danusaputro
Gubernur Kaltim Dr. H. Isran Noor dan Direktur Utama Pertamina NRE Dannif Danusaputro di Hotel Grand Sahid Jakarta (30/9).

JAKARTA - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menandatangani kesepakatan kerja sama pengembangan Proyek Ekonomi Hijau di Kalimantan Timur pada tanggal 30 September 2023. Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H. Isran Noor, dan Direktur Utama Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, secara resmi menandatangani kesepakatan ini di Hotel Grand Sahid Jakarta pada tanggal yang sama.


Kesepakatan ini bertujuan untuk menjajaki potensi kerja sama yang dapat mendukung transformasi ekonomi hijau di Provinsi Kalimantan Timur. Diharapkan bahwa melalui kerjasama ini, baik Pertamina maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dapat aktif terlibat dalam pengembangan aspek-aspek transisi energi di Indonesia. Salah satu fokus utama dari kerjasama ini adalah pengembangan Natured Based Solution (NEBS), serta pengembangan energi hijau dan kegiatan berkelanjutan yang ramah lingkungan.


Pertamina NRE, yang berperan sebagai motor transisi energi di Indonesia, telah menyelesaikan tahapan studi kelayakan (feasibility study) terkait proyek NEBS di beberapa konsesi di Kalimantan, dan sekarang akan memasuki tahapan komersialisasi. Selain itu, Pertamina NRE juga telah berkomitmen secara serius untuk mengembangkan bisnis karbon, menjadi penyedia utama dalam bursa perdagangan karbon yang baru diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 26 September lalu.


"Dengan kerjasama ini, kami berharap dapat mencapai tonggak penting dalam proyek ekonomi hijau dan NEBS di Kalimantan Timur. Kami berharap bahwa kolaborasi antara Pertamina NRE dan Pemprov Kaltim akan menjadi dasar yang kokoh, dan kami akan segera melangkah ke tahapan selanjutnya dengan tindakan nyata," ujar Direktur Utama Pertamina NRE, Dannif Danusaputro.


NEBS merupakan solusi yang dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim dengan cara berkelanjutan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah melalui upaya pencegahan deforestasi, reforestasi, dan perlindungan lingkungan alam. "NEBS menjadi salah satu sumber utama dalam menghasilkan kredit karbon yang dapat diperdagangkan," tambah Dannif.


Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, menyambut baik kerjasama ini dan berharap bahwa kerjasama tersebut akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kalimantan Timur dan Indonesia secara keseluruhan. Isran juga menekankan pentingnya mendukung upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan menjaga hutan tropis Kalimantan sebagai salah satu paru-paru dunia.


Pengembangan proyek NEBS diharapkan akan memberikan dampak positif, termasuk pengendalian perubahan iklim, pelestarian keanekaragaman hayati, perlindungan masyarakat adat yang tinggal di area konsesi, serta ketahanan pangan bagi masyarakat sekitar.


Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menyatakan bahwa Pertamina memiliki komitmen kuat untuk mendukung Net Zero Emission sesuai dengan aspirasi pemerintah. Hal ini dicapai melalui dua inisiatif strategis, yakni dekarbonisasi dalam aktivitas bisnisnya dan pembangunan bisnis baru yang ramah lingkungan.


Pertamina NRE memiliki visi "energizing people and planet with green energy" dan telah merumuskan tiga pilar strategis, yakni solusi rendah karbon, energi terbarukan, dan pengembangan bisnis baru. Inisiatif solusi rendah karbon melibatkan pembangkit listrik berbasis gas alam, NBS, dan konservasi energi. Sementara itu, dalam pilar energi terbarukan, mereka fokus pada tenaga panas bumi, tenaga surya, tenaga biogas, tenaga angin, dan tenaga arus laut. Pilar ketiga, yakni pengembangan bisnis baru, mencakup hidrogen bersih, ekosistem baterai dan kendaraan listrik, serta perdagangan karbon.


Pengelolaan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) Pertamina NRE telah memperoleh penilaian tinggi sebesar 13 dari Sustainalytics, lembaga pemeringkat ESG global. Penilaian ini menunjukkan bahwa Pertamina NRE memiliki risiko bisnis yang rendah karena pengelolaan ESG yang baik. Hal ini menjadikan Pertamina NRE sebagai salah satu yang terbaik ketiga di dunia di sektor independent power producer and traders (IPP & traders). (mis/red)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pertamina NRE dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Teken Kesepakatan Strategis untuk Pengembangan Ekonomi Hijau dan Nature-Based Solutions

Trending Now