Menyelami Keindahan Maladewa: Surga Kecil di Samudera Hindia

relasinasional
08 September 2024 | 11:40 WIB Last Updated 2024-09-08T04:40:59Z

Male
Menyelami Keindahan Maladewa: Surga Kecil di Samudera Hindia

 Artikel - Pernahkah kamu berpikir bahwa negara Muslim terkecil di dunia berada di Timur Tengah? Ternyata, negara Muslim terkecil di dunia sebenarnya terletak di Samudera Hindia. Negara ini memiliki populasi 100% Muslim dan dikenal sebagai salah satu negara paling indah di bumi. Selamat datang di perjalanan mengenal kehidupan masyarakat Maladewa, di mana kita akan mengeksplorasi lebih dalam tentang negara ini dan semua aspeknya yang menarik.


Maladewa: Negara Muslim Terkecil di Dunia


Secara resmi dikenal sebagai Republik Maladewa, negara ini merupakan negara Muslim terkecil di dunia dengan luas hanya sekitar 300 km² yang terdiri dari berbagai pulau. Terletak di barat daya India dan Sri Lanka, Maladewa adalah negara kepulauan dengan sekitar 1192 pulau, beberapa di antaranya tidak berpenghuni, tersebar di area perairan seluas 90.000 km².


Populasi dan Budaya Maladewa


Menurut pemerintah setempat, hanya sekitar 210 pulau yang dihuni secara permanen, sedangkan sisanya merupakan pulau-pulau kosong. Secara etnis, penduduk Maladewa terbagi menjadi empat kelompok, yaitu Sinhalese, Dravidian, Arab, dan Afrika Hitam. Satu-satunya kelompok etnis minoritas adalah suku India.


Dengan populasi sekitar 518.998 orang pada Januari 2024, seluruh penduduk Maladewa adalah Muslim. Islam adalah agama yang wajib bagi seluruh warga Maladewa. Sejak 2008, konstitusi Maladewa bahkan menetapkan bahwa hanya orang yang beragama Islam yang dapat menjadi warga negara.


Bahasa dan Sejarah


Bahasa resmi Maladewa adalah Dhivehi, bahasa Indo-Aryan yang ditulis menggunakan aksara Thaana, yang unik bagi Maladewa. Meskipun 98,6% populasi berbicara dalam bahasa Dhivehi, banyak juga orang Maladewa yang fasih berbahasa Inggris. Meskipun tidak banyak disebutkan dalam buku sejarah, periode Buddhisme selama 1400 tahun memiliki peranan penting dalam sejarah Maladewa.


Selama periode ini, budaya Maladewa berkembang dan bertahan hingga kini, termasuk arsitektur, institusi pemerintahan, serta adat istiadat. Pada abad ke-12, Raja Buddhis terakhir Maladewa, Dhovemi, memeluk Islam sekitar tahun 1153 dan bergelar Sultan Muhammad Al-Adil. Dia memulai serangkaian enam dinasti Islam yang bertahan hingga 1932.


Keindahan Alam dan Wisata


Maladewa terkenal dengan terumbu karangnya yang spektakuler dan kehidupan bawah laut yang melimpah. Negara ini merupakan destinasi utama untuk menyelam dan snorkeling. Aktivitas populer lainnya termasuk memancing, berselancar, dan berlayar menggunakan perahu tradisional. Keindahan Samudera Hindia yang memukau, dengan berbagai pulau, pantai eksotis, pasir putih, pohon kelapa, dan air laut yang jernih, menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung.


Beberapa tempat wisata darat yang menarik perhatian wisatawan termasuk Masjid Hukuru Miskiy dan Masjid Jumat Besar di Malé. Masjid Jumat Besar adalah salah satu masjid terbesar di Maladewa yang dapat menampung ribuan jamaah.


Ekonomi dan Perdagangan


Pariwisata adalah salah satu sumber pendapatan utama Maladewa, menyumbang sekitar 56,6% dari Produk Domestik Bruto dan sekitar 24% dari semua penerimaan pariwisata internasional di Asia Selatan. Selain sektor pariwisata, ekspor tuna juga merupakan sumber pendapatan penting, dengan 90% produk perikanan yang diekspor berupa tuna.


Kehidupan di Maladewa


Malé adalah ibu kota Maladewa yang terletak di Pulau Malé dengan luas hanya sekitar 8,3 km² dan populasi sekitar 252.768 orang. Kota ini telah lama menjadi pusat perdagangan dan kegiatan politik Maladewa. Maladewa dapat dicapai melalui penerbangan transit dari negara tetangga seperti Kuala Lumpur, Singapura, dan Bangkok. Meskipun tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia, visa turis tersedia untuk semua negara termasuk Indonesia dengan masa berlaku maksimum 30 hari.


Etika dan Kebiasaan


Di Maladewa, konsumsi alkohol dilarang kecuali di tempat-tempat yang diizinkan seperti resor dan restoran. Oleh karena itu, penting untuk tidak membawa alkohol ke negara ini, karena akan disita di Bandara Malé. Berpakaian sopan dan menghormati tempat-tempat yang dianggap suci, terutama masjid, juga sangat penting.



Maladewa adalah salah satu destinasi liburan paling aman di dunia dengan tingkat kejahatan yang sangat rendah. Negara ini, yang terletak pada ketinggian rata-rata 1,5 meter di atas permukaan laut, menghadapi risiko tenggelam akibat perubahan iklim. Namun, kita semua tentu berharap agar Maladewa selalu aman dan terlindungi. Menjaga alam dan sumber daya alam adalah tanggung jawab kita bersama agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. (mis/red)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menyelami Keindahan Maladewa: Surga Kecil di Samudera Hindia

Trending Now