 |
| Presiden Joko Widodo mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, pada Senin, 9 September 2024. [dok. BPMI Setpres/Muchlis Jr] |
Banda Aceh - Presiden Joko Widodo, didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin di Kota Banda Aceh pada Senin, 9 September 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Presiden di Provinsi Aceh, dengan fokus melihat langsung kondisi pelayanan kesehatan di rumah sakit rujukan terbesar di provinsi tersebut.
Dalam pertemuan dengan awak media, Presiden Jokowi memberikan apresiasi terhadap manajemen RSUD dr. Zainoel Abidin yang dianggapnya sudah berjalan dengan baik dan bersih. Presiden juga memastikan beberapa alat kesehatan yang dikirimkan oleh Kementerian Kesehatan telah tiba, termasuk alat canggih untuk kateterisasi jantung, cathlab.
“Rumah sakit milik provinsi ini saya melihat manajemennya bagus, bersih. Kiriman alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan tadi saya cek sudah datang, seperti cathlab. Tetapi yang MRI dan CT-scan, saya kira kalau tidak tahun ini, maksimal tahun depan,” ungkap Presiden.
Tingginya Jumlah Pasien Menjadi Sorotan
Presiden Jokowi juga menyoroti tingginya jumlah pasien di RSUD dr. Zainoel Abidin yang mencapai sekitar dua ribu orang per hari. Dengan jumlah pasien yang besar ini, menurut Presiden, diperlukan penambahan tempat tidur untuk meningkatkan kapasitas layanan di rumah sakit tersebut.
“Pelayanan kesehatan di sini memang luar biasa, sehari bisa 2 ribuan pasien, jadi saya kira perlu dipikirkan untuk memperbanyak tempat tidurnya,” ujar Presiden. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, termasuk di rumah sakit rujukan penting seperti RSUD dr. Zainoel Abidin.
Tanggapan Pasien Terhadap Pelayanan RSUD dr. Zainoel Abidin
Selama kunjungannya, Presiden Jokowi juga menyempatkan diri untuk berbincang dengan beberapa pasien dan keluarga pasien. Salah satunya adalah Sri Hardiyanti, warga Kabupaten Bener Meriah. Menurutnya, RSUD dr. Zainoel Abidin menjadi rujukan utama bagi warga dari daerah-daerah terpencil di Aceh. Meski pelayanannya dianggap sudah cukup baik, ia berharap ada peningkatan lebih lanjut agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan layanan medis karena tingginya jumlah pasien.
“Kami dari Bener Meriah, rumah sakit ini rumah sakit rujukan dari daerah-daerah terpencil. Pelayanannya lumayan, tapi harapannya ke depannya bisa lebih ditingkatkan lagi, terutama agar masyarakat tidak susah untuk masuk karena banyaknya pasien,” ungkap Sri.
Senada dengan Sri, Muslinah, warga Aceh Utara yang sedang mendampingi suaminya menjalani rawat jalan, mengaku puas dengan pelayanan di RSUD dr. Zainoel Abidin. Ia memuji sikap ramah para perawat dan dokter, serta menyampaikan bahwa dengan BPJS, ia tidak dikenakan biaya sepeser pun selama dirawat.
“Senang sekali dengan pelayanan di sini, perawat dan dokter baik. Kami dari Aceh Utara dirujuk kemari dan dengan BPJS tidak ada biaya sedikit pun,” ujar Muslinah.
Nurmasitah, pasien lainnya, juga menyampaikan kepuasannya terhadap pelayanan di rumah sakit tersebut. Meskipun demikian, ia tetap berharap agar kualitas pelayanan semakin ditingkatkan di masa mendatang.
“Memang sekarang pelayanannya bagus tapi untuk ke depannya harapan kami lebih bagus,” tutur Nurmasitah.
Dukungan Pemerintah dalam Peningkatan Layanan Kesehatan
Kunjungan Presiden Jokowi ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj. Gubernur Aceh Safrisal ZA, Pj. Wali Kota Banda Aceh Ade Surya, dan Direktur RSUD dr. Zainoel Abidin dr. Isra Firmansyah. Kehadiran mereka menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh pelosok negeri, termasuk di RSUD dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan RSUD dr. Zainoel Abidin dapat terus mengembangkan layanannya demi memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat Aceh dan sekitarnya. (mis/red)
