Tangkapan Layar TVRI |
Banda Aceh - Pertandingan sepakbola Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang mempertemukan Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, pada Sabtu (14/09/2024) berubah menjadi kontroversial dan viral. Insiden terjadi ketika wasit Eko Agus Sugih Harto menjadi korban pemukulan oleh pemain Sulteng, Muhammad Rizki Saputra.
Pertandingan awalnya berjalan normal, dengan Sulteng berhasil unggul 1-0 lewat gol pada menit ke-24. Tim tuan rumah Aceh berusaha mengejar ketertinggalan, namun suasana berubah panas ketika laga terhenti di menit ke-38 akibat adanya suporter yang melemparkan botol air mineral ke lapangan. Insiden ini dipicu oleh ketegangan antara pelatih Sulteng dan staf pelatih Aceh. Setelah situasi dapat dikendalikan, pertandingan dilanjutkan.
Kontroversi memuncak pada menit ke-74, ketika wasit mengeluarkan kartu kuning kedua bagi pemain Sulteng, Wahyu Alman, yang otomatis berujung pada kartu merah. Tidak berhenti di situ, pada menit ke-83, wasit kembali mengusir pemain Sulteng lainnya, Moh Akbar, setelah ia dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Aceh. Keputusan wasit ini memicu protes dari pemain dan ofisial Sulteng, yang sempat menghentikan pertandingan.
Situasi semakin memanas di menit ke-97, saat wasit memberikan penalti untuk Aceh, yang membuat pemain Sulteng, Muhammad Rizki Saputra, emosi dan memukul wasit hingga terjatuh. Akibat aksi ini, Rizki diusir dari lapangan dengan kartu merah, sementara wasit yang mengalami cedera langsung mendapat perawatan medis dan dilarikan ke rumah sakit.
Meski penalti pertama untuk Aceh gagal, tim tuan rumah mendapat kesempatan penalti kedua akibat handball pemain Sulteng. Penalti ini sukses dieksekusi dan mengubah skor menjadi 1-1. Namun, akibat ketegangan yang terus memuncak, tim Sulteng memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan. Keputusan ini membuat mereka dinyatakan kalah walk out (WO), dan Aceh berhak melaju ke babak semifinal PON 2024.
Menanggapi insiden ini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan bahwa PSSI akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap jalannya pertandingan tersebut. Erick menyebut insiden ini sebagai tindakan yang memalukan dan menegaskan bahwa PSSI akan menjatuhkan sanksi tegas terhadap pihak yang melanggar komitmen fair play.
"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat! Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah," ujar Erick.
PSSI berkomitmen untuk menjaga integritas sepak bola nasional dan memastikan bahwa pelanggaran terhadap prinsip fair play tidak akan ditoleransi. (mis/red)