Iran Lancarkan 200 Rudal Balistik ke Israel

relasinasional
03 Oktober 2024 | 07:02 WIB Last Updated 2024-10-03T00:02:30Z

Israel vs Iran
Israel mengoperasikan sistem Iron Dome untuk mencegat serangan rudal balistik yang diluncurkan dari Iran, Selasa (01/10/2024) malam. [dok. Istimewa]

 Tel Aviv - Teheran meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke arah Israel pada Selasa (01/10/2024) malam, serangan besar kedua yang dilancarkan Iran terhadap negara tersebut dalam tahun ini. 


Militer Israel menyatakan sebagian besar rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara, namun sejumlah kecil rudal menghantam wilayah pusat dan selatan Israel. Korban jiwa yang dilaporkan sejauh ini adalah seorang pria di Tepi Barat.


Serangan ini terjadi setelah insiden serupa pada April lalu, ketika Iran meluncurkan sekitar 300 rudal dan drone ke Israel.



Skala Serangan

Melansir dari bbc.com, Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF) melaporkan bahwa serangan kali ini melibatkan lebih dari 180 rudal, selaras dengan laporan media pemerintah Iran yang menyebutkan sekitar 200 rudal diluncurkan. 


Menurut pemerintah Amerika Serikat, skala serangan ini hampir dua kali lipat dari serangan pada bulan April.


Pada pukul 19:30 waktu setempat (16:30 GMT), sirene berbunyi di seluruh Israel, memerintahkan penduduk untuk berlindung di tempat aman. Dalam 15 menit, rudal-rudal mulai melintasi langit di atas kota-kota padat seperti Tel Aviv dan Yerusalem, dengan ledakan terdengar saat sistem pertahanan udara mencegat rudal tersebut.


Beberapa rudal dilaporkan menghantam sekitar pangkalan udara Nevatim di Gurun Negev serta markas Mossad di dekat Tel Aviv. Militer Israel menyatakan, “Sebagian besar rudal berhasil dicegat oleh koalisi pertahanan yang dipimpin oleh Amerika Serikat.”


Media Iran melaporkan bahwa rudal juga mengenai pangkalan-pangkalan udara Israel seperti Nevatim, Hatzerim, dan Tel Nof, serta instalasi gas di Ashkelon.



Kerusakan dan Korban Jiwa

Otoritas Israel masih melakukan penilaian kerusakan akibat serangan tersebut. Di utara Tel Aviv, dekat markas Mossad, sejumlah mobil rusak parah, dan sebuah kawah dengan kedalaman antara 8 hingga 10 meter ditemukan akibat ledakan rudal.


Di Hod HaSharon, sekitar 100 rumah mengalami kerusakan. Sebuah sekolah di daerah Gedera juga mengalami kerusakan parah setelah terkena rudal.


Sementara itu, paramedis Israel menangani beberapa orang yang mengalami cedera ringan akibat serpihan rudal, terutama di area Tel Aviv. Sayangnya, seorang pria Palestina di Jericho, Tepi Barat, dilaporkan tewas akibat serpihan rudal. CCTV menunjukkan sebuah rudal jatuh tepat di atasnya.



Sistem Pertahanan Israel

IDF belum merilis rincian lengkap tentang sistem pertahanan yang digunakan untuk mencegat rudal tersebut. Sistem pertahanan udara Iron Dome berperan penting dalam menghadapi ancaman rudal jarak pendek, sementara sistem pertahanan berlapis lainnya, seperti David’s Sling dan Arrow 2 serta Arrow 3, menangani rudal balistik jarak jauh.


Dua kapal perusak Angkatan Laut AS di Mediterania Timur juga dilaporkan melepaskan selusin rudal pencegat untuk membantu pertahanan Israel.


Mengapa Iran Menyerang?

Korps Pengawal Revolusi Islam atau Islamic Revolution Guard Corps (IRGC) menyatakan bahwa serangan rudal ini merupakan pembalasan atas tewasnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam ledakan di Teheran pada Juli lalu, yang dituduh dilakukan oleh Israel. Iran juga mengklaim serangan ini sebagai respon terhadap serangan udara Israel di Beirut yang menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin Hezbollah, dan Brigjen Abbas Nilforoushan, komandan IRGC.



Reaksi Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan Iran sebagai kegagalan, berkat sistem pertahanan udara negara tersebut. Netanyahu memperingatkan bahwa Iran akan membayar mahal atas serangan ini.


Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga menegaskan, “Iran belum belajar bahwa serangan terhadap Israel akan membawa konsekuensi berat.”



Reaksi Internasional

Presiden AS Joe Biden menegaskan dukungan penuh bagi Israel, menyebut serangan ini sebagai tindakan agresi yang gagal. Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer juga menyatakan dukungan bagi Israel, sementara Prancis dan Jepang menyerukan semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.



Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Israel diperkirakan akan merespons dengan tindakan signifikan terhadap Iran, termasuk kemungkinan serangan terhadap fasilitas minyak dan nuklir Iran. IRGC memperingatkan bahwa respons mereka akan “menghancurkan” jika Israel melakukan serangan balasan.


Serangan ini menambah ketegangan di kawasan yang sudah berlarut-larut dalam konflik antara Israel dan kelompok-kelompok yang didukung Iran, termasuk Hamas dan Hezbollah. (mis/red)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Iran Lancarkan 200 Rudal Balistik ke Israel

Trending Now