Kenya Menjadi Anggota Pertama Global Blended Finance Alliance, Dorong Pembiayaan Inovatif untuk SDGs

relasinasional
18 Oktober 2024 | 11:36 WIB Last Updated 2024-10-18T04:36:59Z

Kenya Menjadi Anggota Pertama Global Blended Finance Alliance, Dorong Pembiayaan Inovatif untuk SDGs
Kenya menjadi negara pertama yang bergabung dengan Global Blended Finance Alliance (GBFA). Penandatanganan Articles of Agreement (AoA) dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, dengan disaksikan oleh Menteri Pertambangan, Ekonomi Biru, dan Maritim Kenya, Hassan Ali Joho, Jakarta, Kamis, (17/10/2024). [dok. Humas Kemenko Marves RI]

 Jakarta - Kenya telah resmi menjadi negara pertama yang bergabung dengan Global Blended Finance Alliance (GBFA), sebuah inisiatif internasional yang dipimpin oleh Indonesia. Aliansi ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan yang menghambat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan aksi iklim di negara-negara berkembang.


Penandatanganan Articles of Agreement (AoA) dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta pada Kamis (17/10/2024), dengan disaksikan oleh Menteri Pertambangan, Ekonomi Biru, dan Kemaritiman Kenya, Hassan Ali Joho, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya. Luhut menekankan bahwa keanggotaan Kenya dalam GBFA akan memperkuat kapasitas aliansi di tingkat global, terutama di kalangan negara-negara Global Selatan.



Mendorong Inovasi dalam Pembiayaan


GBFA, yang pertama kali dibentuk selama Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022, bertujuan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan iklim dan pembangunan yang diperkirakan mencapai USD3 triliun per tahun. Meskipun terdapat komitmen global sebesar USD100 miliar pada tahun 2022, dana yang tersedia masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan mendesak negara-negara berkembang. Oleh karena itu, kehadiran GBFA menjadi sangat penting.


"Keikutsertaan Kenya dalam GBFA adalah langkah penting untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi perubahan iklim," ujar Luhut.


Menteri Hassan Ali Joho menegaskan dukungan Kenya terhadap konsep blended finance yang diusung oleh GBFA. Ia menyatakan bahwa pendekatan ini merupakan kunci dalam mengatasi tantangan pembiayaan di negara berkembang. "Kenya melihat GBFA sebagai platform yang sangat penting untuk membuka peluang pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan," tambahnya.



Dukungan Global untuk GBFA


Selain Kenya, GBFA juga mendapatkan dukungan dari mitra pengetahuan global, termasuk United Nations Development Programme (UNDP), Tony Blair Institute for Global Change, dan United in Diversity. Mitra-mitra ini berperan dalam merumuskan strategi inovatif guna mendukung negara berkembang dalam mencapai SDGs dan memitigasi dampak perubahan iklim.


Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, menegaskan bahwa GBFA bukan hanya tentang investasi finansial, tetapi juga mencerminkan upaya global untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. "Kami berharap lebih banyak negara yang sejalan dengan visi ini untuk bergabung, karena langkah-langkah yang diambil hari ini akan dikenang oleh generasi mendatang," ungkap Nani.



Masa Depan Pembiayaan Berkelanjutan


Dengan adanya platform GBFA, diharapkan lebih banyak investasi dan solusi pembiayaan inovatif dapat dimobilisasi untuk mempercepat pencapaian SDGs dan aksi iklim di seluruh dunia. Langkah ini sangat krusial, terutama bagi negara-negara berkembang yang menghadapi tantangan besar dalam pembiayaan pembangunan.


Dengan semakin banyaknya dukungan dan kolaborasi internasional, GBFA berpotensi menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi tantangan pembiayaan yang dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kenya Menjadi Anggota Pertama Global Blended Finance Alliance, Dorong Pembiayaan Inovatif untuk SDGs

Trending Now