 |
| Foto bersama peserta didik dan dewan guru TPA Ramadhan Yayasan Baitul Faizin Al-Aziziyah, Senin (3/3/2025). [dok. Yayasan Baitul Faizin Al-Aziziyah] |
Bireuen – Yayasan Baitul Faizin Al-Aziziyah di Desa Paya Bieng, Kecamatan Jangka, meluncurkan program Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Ramadhan dengan pendekatan revolusioner. Mengusung metode privat “Tri in One”—satu guru membimbing tiga santri—program ini dirancang untuk mengatasi keterbatasan pembelajaran reguler sekaligus memaksimalkan potensi santri selama bulan suci.
Program yang dimulai pada 3 Ramadhan 1446 H (3 Maret 2025) ini terbagi dalam dua fase:
- Fase Pembelajaran (Hari 3-20 Ramadhan):Pendalaman materi Al-Quran dan kitab kuning dengan sistem privat.
- Fase Kompetisi (Hari 21-24 Ramadhan): Uji kemampuan santri melalui lomba tahsin, tahfidz, dan baca kitab.
Kegiatan akan ditutup dengan buka bersama pada 25 Ramadhan, sekaligus sebagai apresiasi atas pencapaian 58 santri peserta.
Program ini mengedepankan tiga komponen inti:
1. Tahsin Al-Quran: Perbaikan bacaan sesuai tajwid.
2. Tahfidz Juz 30: Penguatan hafalan surat pendek.
3. Metode Cepat Baca Kitab Kuning: Teknik memahami kitab klasik—keahlian khas pesantren.
“Dengan rasio guru-santri 1:3, kami yakin setiap anak mendapat perhatian maksimal.” tegas Tgk. H. Fauzan M. Sos, Pimpinan Yayasan Baitul Faizin Al-Aziziyah, Senin (3/3/2025).
Sebanyak 20 guru termasuk alumni dan pengajar tetap dilibatkan untuk memastikan pendampingan personal.
Tgk. Ahmad Mirjan, Ketua TPA, menekankan bahwa sinergi ini tidak hanya meningkatkan prestasi akademik, tetapi juga membangun ikatan emosional dalam nuansa Ramadhan.
“Program ini bisa jadi model pembelajaran inovatif di bulan Ramadhan penuh berkah ini,” tambahnya.
Selain mendidik santri aktif yayasan, program ini juga menyasar peserta dari dayah lain yang tidak menggelar kegiatan Ramadhan. Diharapkan, metode intensif ini mampu mencetak generasi yang tidak hanya paham teori, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. (ril)
%20-%201.jpg)
